INDONEWS.ID

  • Jum'at, 10/07/2020 20:30 WIB
  • Aksi Penangkapan Maria Lumowa dan Manuver Yasona Agar Tak Dicopot

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Aksi Penangkapan Maria Lumowa dan Manuver Yasona Agar Tak Dicopot
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Aksi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusai (MenkumHAM) Yasonna Hamonangan Laoly menjemput buronan kasus pembobolan Bank BNI, Maria Pauline Lumowa, di Serbia, menuai sorotan pelbagai pihak. Aksi Yasonna itu dinilai sebagai upaya menyelamatkan diri dari Kabinet Indonesia Maju di tengah berembus isu reshuffle.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai aksi Yasona tersebut menyusul desas-desus reshuffle yang belakangan mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menyoroti kinerja para pembantunya selama pandemi Covid-19. Jokowi saat itu mempersoalkan kinerja para menteri yang dinilai biasa saja.

Baca juga : Ini Sorotan Sejumlah Media Asing Soal Pergantian Kabinet Jokowi

"Nah penangkapan Maria Pauline itu bisa jadi sebagai bentuk strategi Yasonna agar tetap bisa bertahan menjadi menteri. Supaya tak direshuffle Presiden Jokowi," kata Ujang mengutip merdeka.com, Jumat (10/7).

Dia mengatakan, anggapan keberhasilan Yasonna memulangkan Maria agar tak terkena reshuffle wajar. Sebab hal itu menurut dia, tak terlepas dari sepak terjang kinerja Yasonna selama periode kedua yang kerap kali kontroversial.

Baca juga : Reshuffle Kabinet, Ini Prediksi Menteri Baru Maupun yang Terpental dari Kabinet Jokowi

"Menkum HAM dari periode pemerintah pertama Jokowi juga kontroversial. Lebih-lebih di periode ke dua Jokowi, dia jadi Menteri lagi yang kinerjanya banyak disorot publik. Banyak kebijakannya merugikan masyarakat Sehingga wajar jika masyarakat meminta Yasonna untuk direshuffle," ujar Ujang.

Ujang menilai ada skenario yang coba dimunculkan dalam isu penangkapan Maria Pauline yang sudah 17 Tahun menjadi buron berhasil ditangkap. Sedangkan, terpidana kasus hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra yang berhasil lolos dari Indonesia usai berhasil membuat KTP elektronik dan pendaftaran Peninjuan Kembali (PK) ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca juga : Pensiun dari TNI, Pengamat Harapkan Hadi Tjahjanto Masuk Kabinet Jokowi

"Djoko bisa saja sengaja masih di lepas. Pauline yang ditangkap," nilainya.

Kendati demikian, Ujang melihat keberhasilan penangkapan Maria hanya memberikan dampak sedikit terhadap kepuasan masyarakat terhadap kinerja Politisi PDIP tersebut.

"Dampaknya sedikit bagi wajah citra positif Yasonna. Namun paling tidak. Dia akan dianggap serius bekerja untuk memperbaiki citranya yang buruk," imbuhnya.*

 

Artikel Terkait
Ini Sorotan Sejumlah Media Asing Soal Pergantian Kabinet Jokowi
Reshuffle Kabinet, Ini Prediksi Menteri Baru Maupun yang Terpental dari Kabinet Jokowi
Pensiun dari TNI, Pengamat Harapkan Hadi Tjahjanto Masuk Kabinet Jokowi
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas