INDONEWS.ID

  • Selasa, 04/05/2021 12:49 WIB
  • Pemerintah Percepat Upaya Pemulihan Bencana Akibat Siklon Tropis Seroja di NTT

  • Oleh :
    • Mancik
Pemerintah Percepat Upaya Pemulihan Bencana Akibat Siklon Tropis Seroja di NTT
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja guna meninjau secara langsung korban bencana alam di Kabupaten Lembata, NTT. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah terus melakukan upaya transisi pemulihan setelah bencana alam akibat siklon tropis seroja di NTT. Salah satunya adalah menetapkan periode transisi sebagai masa waktu menyelesaikan upaya pembangunan dan penanganan warga yang warga bencana alam beberapa waktu lalu.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah, khususnya di Kabupaten Kupang telah menetapkan waktu selama enam bulan sebagai masa transisi untuk mengerjakan hal-hal penting berkaitan dengan penanganan pasca bencana.

Baca juga : Ardy Mbalembout Masuk Top 5 Cagub Potensial NTT 2024-2029

Dari waktu enam bulan yang sudah ditetapkan, pemerintah akan berupaya mempercepat penanganannya sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas secara normal.

"Sekarang sedang memasuki masa transisi rehabilitasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang singkat nanti bisa terselesaikan. (Masa transisi) enam bulan, tapi kita upayakan sebelum enam bulan sudah tuntas," kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya kepada media di Jakarta, Selasa (4/5/2021).

Baca juga : Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemerintah terus menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada masyarakat terdampak bencana selama periode transisi. Dengan demikian, masyarakat tidak merasakan kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari.

Adapun terkait dengan hunian sementara, menurut Muhadjir, pemerintah belum melakukan pembangunan untuk hunian sementara bagi masyarakat. Sebagai penggantinya, pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 500 ribu per-KK selama tiga bulan, selama warga yang terdampak bencana tinggal bersama dengan keluarga mereka.

Baca juga : Serius Maju Pilgub NTT 2024, Ardy Mbalembout Resmi Mendaftar di DPD Demokrat

Sementara itu, masyarakat yang rumah rusak berat akan menerima bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.

Pemberian bantuan dengan nominal di atas telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU No. 2/2007 tentang Penanggulangan Bencana.

"Ini masih ada pilihan apakah mereka tetap tinggal di sini sambil memperbaiki aliran Sungai Pukdale atau direlokasi, nanti akan kita konsultasikan kepada Pak Menteri PUPR," jelas Muhadjir.

"Kalau pun nanti direlokasi, lahan yang di sini tetap akan menjadi hak milik mereka dan bisa dimanfaatkan untuk perkebunan," tutupnya.*

 

 

Artikel Terkait
Ardy Mbalembout Masuk Top 5 Cagub Potensial NTT 2024-2029
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Serius Maju Pilgub NTT 2024, Ardy Mbalembout Resmi Mendaftar di DPD Demokrat
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas