INDONEWS.ID

  • Selasa, 14/03/2023 12:58 WIB
  • Wamenkumham Dalam Pusaran Kasus Dugaan Gratifikasi Rp7 Miliar

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Wamenkumham Dalam Pusaran Kasus Dugaan Gratifikasi Rp7 Miliar
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej aias Eddy Hiariej

Jakarta, INDONEWS.ID - Indonesia Police Watch (IPW) melaporkan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej aias Eddy Hiariej ke KPK atas kasus dugaan korupsi.

"Saya datang hari ini untuk membuat pengaduan ke Dumas terkait dugaan tipikor berpotensi dugaannya bisa saja pemerasan dalam jabatan bisa juga gratifikasi atau yang lain," ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (14/3).

Baca juga : Koalisi Anti Korupsi Minta Jokowi Pecat Wamenkumham

"Terlapor itu saya menyebutkan penyelenggara negara dengan status wamen (wakil menteri). Wamen saya sebut dengan inisial EOSH," sambungnya.

Sugeng enggan membeberkan substansi laporan secara detail karena ingin memasukkannya terlebih dahulu ke KPK. Meski begitu, ia berujar ada uang sekitar Rp7 miliar yang diduga diterima orang dekat Eddy Hiariej.

Baca juga : UUU PPRT Bentuk Pengakuan dan Perlindungan terhadap PRT di Indonesia

Uang diberikan diduga berkaitan dengan konsultasi hukum dan permintaan pengesahan status badan hukum. Pemberian uang dilakukan sepanjang April sampai Oktober 2022.

"Ini terkait adanya aliran dana sekitar Rp7 miliar yang diterima melalui dua orang yang diakui oleh EOSH tersebut sebagai asprinya. Diterima melalui asprinya dalam kaitan dugaan saya adalah jabatan walaupun peristiwa tersebut terkait dengan permintaan bantuan seorang warga negara kepada Wamen EOSH. Saya katakan ada aliran dana Rp7 miliar," terang Sugeng.

Baca juga : WamenkumHAM Sosialisasi RKUHP Penting Menerima Masukan Masyarakat

Sugeng turut membawa sejumlah bukti termasuk bukti transfer dalam laporannya ini. Selain itu juga ada bukti elektronik yang turut disampaikan kepada KPK.

"Ada empat bukti kiriman dana, ini yang paling penting, transfer. Kemudian ada chat yang menegaskan bahwa Wamen EOSH mengakui adanya satu hubungan antara dua orang asprinya yang menerima data tersebut sebagai orang yang diakui, sehingga terkonfirmasi bahwa dana yang masuk ke rekening yang bernama YER dan YAM adalah terkonfirmasi sebagai orang yang disuruh atau terafiliasi dengan dirinya," tandasnya.

Sementara itu, menanggapi laporan tersebut, Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan aduan tersebut merupakan persoalan profesional antara dua asisten pribadinya, inisial YAR dan YAM, dengan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso.

"Saya tidak perlu menanggapi secara serius karena pokok permasalahan adalah hubungan profesional antara Aspri Saya YAR dan YAM sebagai Lawyer dengan kilennya Sugeng," ujar Eddy, Selasa (14/3).

Eddy pun mempersilakan publik dan pihak terkait mengonfirmasi lebih lanjut persoalan kepada kedua asisten pribadinya tersebut.

"Silakan konfirmasi lebih lanjut kepada YAR dan YAM yang disebutkan oleh Sugeng dalam aduannya," kata dia.*

Artikel Terkait
Koalisi Anti Korupsi Minta Jokowi Pecat Wamenkumham
UUU PPRT Bentuk Pengakuan dan Perlindungan terhadap PRT di Indonesia
WamenkumHAM Sosialisasi RKUHP Penting Menerima Masukan Masyarakat
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas