Daerah

Reuni 2 Desa di Muna Barat Terjalin dalam TMMD 101

Oleh : luska - Selasa, 17/04/2018 13:55 WIB

pengerjaan drainase dalam TMMD 101. (Ist)

Laworo, INDONEWS.ID - Sekertaris Desa (Sekdes)Labokolo, Fauzi Muslim mengatakan kehadiran Satgas TMMD ke 101 Muna Barat di Desa Suka Damai memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan di antara sesama warga Transmigrasi.

Apalagi, lanjut Fauzi, Desa Labokolo adalah buah pemekaran dari Desa Suka Damai sehingga kekerabatan warga antara kedua desa itu telah terjalin sejak lama.

" Kami dulu warga Transmigran dari luar Sultra yang masuk di sini (Muna Barat red) sejak tahun 1983 lalu," ujarnya kepada penrem 143, Minggu (15/4/2018).

Menurut Sekdes Laboko, sejak berada di Kabupaten Muna Barat kehidupan warga Desa Labokolo dan Suka Damai terasa tentram karena mempraktekan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Di sini terdapat kurang lebih sembilan etnis dan empat agama yang berbeda. Namun perbedaan itu menjadi kekuatan kami karena kami saling harga-mengharagai," ujarnya lagi.

Ditambahkannya kehadiran TMMD yang telah mengerjakan drainase di Desa Sukadamai telah menjadi ajang silaturahmi dan reuni bagi warga ke dua desa.

"Sejak kami memekarkan diri dari Desa Suka Damai, otomotis kerja-kerja bakti yang melibatkan warga dua desa menjadi tidak pernah lagi. Sehingga dengan datangnya TMMD seakan menjadi ajang nostalgia diantara kami," imbuhnya.

Sekdes Laboko menyadari bahwa pekerjaan drainase di Desa Suka Damai juga menjadi tanggung jawab pihaknya, karena dengan tidak adanya drainase inilah yang menjadi faktor penyebab parahnya banjir di Suka Damai dikala musim penghujan, karena desa Suka damai yang berada di wilayah dataran rendah selalu mendapat air kiriman dari Desa Labokolo yang berada dataran tinggi..

"Kami merasa punya tanggung jawab dan kami juga masih merasakan bagian dari mereka (Warga Damai Suka Damai red)," tandasnya..

Ditambahkannya, untuk mendukung percepatan pembangunan drainase di Desa Suka Damai, pihaknya mengerahkan seluruh warganya secara bergilir.

"Setiap hari kami utus enam orang dan semua warga kami kebagian untuk bekerja di sana," pungkasnya. (Lka)

Artikel Terkait