Nasional

Eks Menkopolhukam Tedjo Edhy Harapkan Rakyat Cerdas dan Tidak Emosional dalam Pilpres 2019

Oleh : luska - Sabtu, 21/04/2018 12:44 WIB

Laksamana (Purn) Tedjo Edhie jadi pembicara dalam Dialog Nasional.(Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pesta demokrasi akan digelar di Indonesia dalam ajang Pilpres 2019 mendatang, walaupun berjarak masih lama namun saat ini para pendukung calon sudah mulai meneriakkan dukungannya, begitupun mesin partai juga telah dihidupkan, sebaran nama calon bakal capres 2019 pun telah disebarkan, hingga bakal munculnya poros ketiga pun telah didengungkan.

Menanggapi hal tersebut mantan Menkoplhukam di Kabinet Kerja Jilid I, Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno menyarakan sebaiknya dalam memilih kelak, masyarakat tidak perlu emosi, dan terburu buru, dipelajari dulu, sehingga nantinya akan menuai hasil yang tepat.

“Untuk memilih pemimpin siapapun itu adalah hak kita. Tapi harapan besar kita adalah Pemilu 2019 nanti berjalan damai. Kalau setuju kami setuju. Dan ingat, jangan emosional, tapi (kedepankan) rasionalitas,” kata Tedjo Edhy dalam Dialog Kebangsaaan “2019 Presiden Harapan Rakyat” di Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Menurut mantan Kasal ini banyak persoalan yang memang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Dan hal ini pun wajar jika banyak masyarakat yang ingin agar 2019 nanti ada sosok Presiden baru yang memimpin Indonesia yang pro terhadap rakyat.

Dijelaskan Tedjo lagi, rakyat harus cerdas dalam memilih yakni tidak tergiring karena emosianal belaka. Masyarakat harus paham siapapun Presidennya nanti, harus memenuhi beberapa kriteria penting.

“Saya ingin tidak ada #GantiPresiden, tapi Presiden Harapan Rakyat. Kesimpulannya adalah; Presiden yang akan datang harus memikirkan rakyat untuk menuju keadilan dan kemakmuran,” tutur Tedjo.

Tedjo juga menghimbau Presiden mendatang harus lebih melek kepada persoalan rakyat yang substansial, juga sosok calon Presiden mendatang adalah orang yang tidak ingin lagi memperkaya dirinya dan maju hanya karena haus dengan jabatan saja, melainkan mereka adalah orang-orang yang sudah selesai dengan urusan pribadinya sendiri sehingga nantinya akan fokus terhadap rakyat dan negara.

Dan terakhir, Tedjo mengatakan kriteria seorang pemimpin ke depan haruslah orang-orang yang tidak mudah dikendalikan oleh kepentingan aseng dan asing. (Lka)

Artikel Terkait