Nasional

Bentrok Papua, Moeldoko : Pemerintah Tidak Ingin Gegabah

Oleh : Ronald - Rabu, 28/08/2019 21:15 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Foto : istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut kontak senjata yang terjadi di Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019) adalah upaya provokasi dari kelompok bersenjata.

Karena itu, dirinya menyebutkan pemerintah tidak akan bertindak gegabah dalam mengatasi situasi Papua saat ini.

"Begini, kalau kita itu bermain di batas psikologi. Jadi kita juga harus ukur dengan baik. Kita juga gak boleh emosional," katanya di KSP Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Menurutnya, jika larut dalam emosi maka akan timbul tindakan yang tidak akan terukur dan terkontrol. Sebaliknya, tujuan para provokator tersebut menginginkan ada kerusuhan dan korban.

Komentar itu merespons demo yang terjadi pada Rabu (28/8/2019) di depan Istana Merdeka. Sejumlah massa terlihat mengibarkan bendera bintang kejora.

Sementara itu, terkait kerusuhan di Deiyai, Papua, Moeldoko menjelaskan jumlah korban sebanyak 3 orang yakni 2 dari Polri dan 1 TNI.

"Tapi beritanya sudah sampai di Reuters, 6 masyarakat sipil diberondong oleh aparat keamanan. Ini memang ada upaya masih pembentukan opini di luar yang dilakukan. Dan konfirmasi kebenarannya masih belum jelas," ujarnya.

Khusus untuk korban dari warga sipil, dia mengaku belum mendapat laporan terbaru.

Sebelumnya diiberitakan, kontak senjata terjadi di wilayah Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019). Satu prajurit TNI AD dikabarkan gugur, sementara dua anggota Polri terluka. (rnl)


Artikel Terkait