Bisnis

Pemprov DKI Isyaratkan Bakal Bangun 29 Pasar Yang Digabung Rusun

Oleh : Ronald - Minggu, 08/12/2019 11:05 WIB

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin. (Foto : Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui BUMD PD Pasar Jaya berencana mendirikan Rumah Susun (Rusun) di atas pasar. Sebanyak 29 pasar di Jakarta disebut berpotensi untuk di bangun hunian itu.

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, dari total 63 pasar yang lahannya berstatus Hak Pengelolaan Lahan (HPL), hanya 29 saja yang dapat dibangun rusun. Dia mengklaim, penetapan jumlah tersebut sudah berdasarkan kajian.

"Kurang lebih dari 63 yang kita HPL-kan itu ada 29 potensi yang bisa kita padukan dengan Rusun ya," ujarnya di Jakarta, Minggu (8/12/2019).

 

Meski sudah mendata 29 pasar bisa diintegrasikan dengan Rusun, Arief menyebut tidak semua Rusun dibuat untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Bahkan ia juga belum memastikan Rusun yang dibangun nantinya memiliki program DP 0 Rupiah atau tidak.

"Rusun itu tapi kan enggak selalu kemudian rusun MBR, tapi yang non MBR juga. Jadi kita dicampur, antara MBR dengan non MBR, itu DP 0, yang kami coba usahakan," jelasnya.

Arief mengungkapkan, nantinya rusun yang dibangun tak hanya yang diperuntukan bagi warga berpenghasilan rendah (MBR). Rusun tersebut juga bisa menerapkan hunian DP 0 rupiah yang terintergrasi dengan pasar.

"Rusun itu tapi kan enggak selalu kemudian rusun MBR, tapi yang non-MBR juga. Jadi kita dicampur, antara MBR dengan non-MBR, itu DP 0, yang kita coba usahakan," tuturnya.

Pasar yang cocok digabung dengan Rusun, menurut Arief, adalah pasar yang memiliki lahan yang luas. Dengan lahan yang luas, maka fasilitas pendukung hunian lainnya bisa dibangun di atas pasar.

Selain itu, dia menyebut, kebijakan membangun Rusun di atas pasar akan berdampak baik bagi para pedagang. Dengan adanya hunian, maka para pedagang akan kedatangan pelanggan banyak yang merupakan penghuni Rusun.

"Jadi kalau yang tinggal di atasnya Pasar itu ada 2.000 kepala keluarga, otomatis kan belanjanya di bawah," tandasnya. (rnl)

 

Artikel Terkait