Nasional

Rektor UNIKA Santu Paulus Ruteng Ungkap Alasan Dibukanya Prodi Fakultas Hukum

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 15/12/2019 15:59 WIB

Rektor UNIKA St. Paulus Ruteng Dr. Yohanes Servatianus Lon (kanan pembaca) didampingi komisioner KIP Romandus Ndau Lendong, (Tengah) dan Dewan Redaksi Media Indonesia Gaudensius Suhardi (kiri) dalam diskusi terbatas bersama para tokoh Manggarai Jakarta dari berbagai profesi di Komisi Informasi Pusat RI Jakarta, Jum`at (13/12/19/Foto: Rikard Djegadut/Indonews.id))

Jakarta, INDONEWS.ID - Rektor UNIKA St. Paulus Ruteng Rm. Dr. Yohanes S. Boy Lon mengungkapan UNIKA Santu Paulus Ruteng saat ini sudah memiliki banyak program studi. Namun ternyata masih belum cukup memberikan banyak pilihan kepada putra-putri Manggarai.

Sementara pada saaat yang sama, orang-orang Manggarai memiliki kerinduan yang besar untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan bermutu tanpa harus ke luar pulau seperti Jawa, khususnya Jakarta yang tentunya memakan biaya yang cukup tinggi.

Hal itu diungkapannya dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang diinisiasi oleh komisoner KIP Roman Ndau Lendong dan gelar di Auditoium Komisi Pusat Informasi Republik Indonesia (KIP RI) di Wisma BSG, serta dihadiri tokoh-tokoh Manggarai-Jakarta dari beragam profesi di Jakarta, Jum`at (12/12/19).

"Semenjak menjadi Universitas, UNIKA telah memiliki Prodis seperti Pendidikan Teologi, Bahasa Inggris, PGSD, Matematika, Bahasa Indonesia dan PG Paud. Untuk Kesehatan, Keperawatan dan Ners serta Kebidanan. Sementara untuk pertanian, ada Agromonomi Pertanian dan Social Ekonomi," kata Rm. Jhon.

Namun, Alumnus Ottawa University ini menilai dengan banyaknya fakultas yang ada sekarang ini ternyata masih belum memberikan ruang yang cukup bagi orang Manggarai untuk memilih sesuai bakat dan kemauannya. Terus terang, Ia menambahkan, persoalan dari keterbatasan pilihan ini adalah terutama bagi orang Manggarai yang tidak bisa menempuh studi ke luar daerah, terpaksa harus memilih jurusan yang bukan menjadi pilihan awalnya.

"Jadi mereka (putra-putri terbaik Manggarai) terpaksa pilih saja prodi yang ada. Maka dari itu, kita memikirkan kemungkinan ke depannya bahwa orang Manggarai harus disiapkan (secara kompetensi akademis) dalam segala bidang, tidak cukup dengan bidang pendidikan, kesehatan dan pertanian saja," ungkap Rm. Jhon.

Awalnya, dalam Rapat Umum Anggota (RUA), sudah diputuskan untuk membuka Prodi Teknologi yakni Teknologi Artificial Inteligence dan Teknologi Peternakan dan Kelautan. Namun, selalu terkendala tenaga pengajar. Hingga saat ini, pihaknya masih mencari dan belum dapat.

"Kebetulan kemarin, Pak Roman fasilitasi MK ke UNIKA dan kita berdiskusi, dan kegiatan berjalan bagus, MK menanyakan mengapa UNIKA tidak membuka Fakultas Hukum. Kebetulan secara resmi dari Institusi Kepolisian meminta kita membuka prodi hukum. Karena di kepolisian semua tamat SMA mereka bilang," kata Rm. Jhon mengisahkan.

Lalu, lanjut Doktor Hukum Gereja ini, mereka (para polisi) ini berinisiatif untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka (UT), namun mereka tidak mendapatkan apa-apa. Hasil yang mereka peroleh di UT, tambahnya, banyak yang C. Kendalanya, dengan nilai C, tidak akan berpengaruh pada kenaikan pangkat mereka.

"Maka mereka rindu ada prodi hukum di UNIKA Santu Paulus Ruteng agar mereka bisa belajar secara formal dan legal. Selain itu, juga dari pegawai-pegawai meminta. Kebetulan MK datang, kita coba mengajukan," ujar lulusan S2 Hukum Gereja Katolik dari Catholic University of Amerika ini.

Penulis buku "Perpikir dan Berkarya di Ruang Akademis` ini menerangkan Program Studi Hukum sebetulnya sudah moratorium. Namun beruntung, karena UNIKA Santu Paulus Ruteng, Flores NTT, masih dalam wilayah 3T, maka dimungkinkan untuk dibuka.

"Namun pada intinya, saya berambisi agar orang Manggarai tidak harus ke Jakarta untuk studi di tempat yang bagus. Kita harus punya universitas yang sama mutunya di tempat lain. Sehingga orang-orang miskin juga bisa. Saya harap ini menjadi pemikiran kita bersama, suapaya UNIKA Santu Paulus Ruteng itu menjadi milik orang Manggarai dan agar orang Manggarai bisa lebih baik kedepan," tutup Rm. Jhon.*(Rikardo).

 

Artikel Terkait