Nasional

Lepas dari Partai Nasdem, Benny Mamoto Lolos Masuk Kandidat Komisioner Kompolnas

Oleh : luska - Selasa, 21/07/2020 06:22 WIB

Irjen Pol (Purn) Dr Benny Jozua Mamoto, SH. (Ist)

Jakarta, INDONEWS-ID - Irjen Pol (Purn) Dr Benny Jozua Mamoto, SH atau Benny Mamoto berhasil masuk ‎dalam bursa kandidat komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2020-2024.

Eks Deputi Pemberantasan BNN ini berhasil lolos dalam sejumlah tes seperti tes administrasi, tes wawancara, assessment, hingga tes kesehatan yang dilakukan dalam dua bulan hingga akhir April 2020, yang diberikan oleh Pansel Calon Anggota Kompolnas yaitu  oleh Suparman Marzuki, Komjen Pol Moechgiyarto (Wakil Ketua) dengan anggota Titik Haryati. Irjen Pol Carlo Tewu, Prof Eddy O.S Hiariej, Prof Muhammad Mustofa, Prof Khasan Effendy, Irjen Pol (purnawirawan) Ronny Lihawa, dan Irjen Pol (purn) Ansyaad Mbai.

Dalam tes administrasi proses seleksi calon anggota Komisioner Kompolnas dimana salah satu persyaratannya adalah tidak menjadi anggota parpol. Benny Mamoto tercatat telah keluar dari Partai Nasdem sejak  tanggal 12 desember 2019.

" Saya sudah mundur jadi anggota parpol sejak tanggal 12 desember 2019, sebagai salah satu persyaratan administratif. kalau masih jadi anggota parpol maka pada saat seleksi administratif tidak akan lolos,` tegas Benny saat dikonfirmasi oleh indonews.id melalui pesan singkatnya, Senin (20/7/2020)

Dijelaskan purnawirawan polisi ini, selama ini dirinya aktif di dunia akademis di UI, sebagai dosen dan Kepala Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme UI.   

" Bahan bahan penelitian mahasiswa yang berasal dari Polri, topik, temuan dan rekomendasinya sangat relevan untuk perbaikan dan membangun Polri. Itulah modal kompetensi yang saya miliki,` sambung Benny yang pernah menjabat  Wakil Sekretaris NCB-Interpol Indonesia (2007- 2009).

Keberhasilan dalam tugas selalu diraih Irjen Benny Mamoto seperti operasi-operasi pengungkapan sindikat mafia narkoba kelas kakap Freddy Budiman, lalu keberhasilan operasi ladang ganja di Mandailing Natal dan Aceh, kemudian operasi di lapas-lapas yang berhasil menciduk bandar bandar tanpa pandang bulu.

" Banyak pengalaman selama bertugas di Polri, BNN dan banyak pula kajian kajian  akademis selama mengajar di Prodi Kajian Ilmu Kepolisian dan Prodi Kajian Terorisme yang dapat dijadikan masukan bagi Polri," terang eks Dit I Bareskrim Polri (2001) dan Wakil Direktur II/Ekonomi & Khusus Bareskrim Polri (2006). (Lka) 
  

Artikel Terkait