Pojok Istana

Pandemi Covid-19, Jokowi Sebut Perekonomian Indonesia Kian Sulit

Oleh : Ronald - Kamis, 23/07/2020 18:30 WIB

Presiden Joko Widodo (Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo menyebut perekonomian Indonesia semakin sulit. Bagaimana tidak, selama pandemi Covid-19 dirinya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa minus 5 persen.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam acara Penyaluran Dana Bergulir Untuk Koperasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, di Istana Negara, Jakarta, sebagaimana disaksikan melalui video.

"Kita tahu semua keadaan sekarang tidak mudah, keadaan yang sangat sulit. Mengendalikan covid dan ekonomi ini supaya berjalan beriringan bukan hal yang mudah," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, (23/7/2020).

Melansir dari Antara, Presiden Jokowi mengatakan tiga bulan lalu dirinya menelepon Managing Director IMF. Pada kesempatan itu ia menerima laporan bahwa Ekonomi Global tahun ini diperkirakan Minus 2,5 persen dari sebelumnya positif 3-3,5 persen.

Kemudian dua bulan lalu dirinya menelepon Bank Dunia dan menerima laporan berbeda, di mana ekonomi dunia akan minus 5 persen.

Selanjutnya dua pekan lalu dirinya menelepon Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang menyampaikan proyeksi ekonomi dunia hanya akan minus 6 sampai minus 7,6 persen.

"Dua minggu lalu saya telepon Organization For Economic Cooperation and Development (OECD) beda lagi, pertumbuhan ekonomi dunia -6 sampai -7,6 persen. Gambaran apa yang ingin saya sampaikan? setiap bulan selalu berubah-ubah, sangat dinamis dan posisinya tidak semakin mudah tapi makin sulit," ungkap Jokowi.

OECD juga menyampaikan prediksi pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara. Prancis diperkirakan akan -17 persen, Inggris -15 persen, Jerman -11 persen, Amerika Serikat -9,7 persen, Jepang -8,3 persen, dan Malaysia -8 persen.
 
"Indonesia di kuartal pertama masih plus, sebelumnya kita 5 persen, kuartal pertama 2020 masih 2,97 persen tapi di kuartal kedua kita sudah jatuh minus, kita harus ngomong apa adanya bisa minus 4,3 persen sampai -5 persen," ujar dia.

Presiden Jokowi mengajak semua pihak bergerak menumbuhkan ekonomi agar ekonomi nasional tidak semakin turun tapi bisa diungkit naik kembali.

Presiden menyebut salah satu cara membangkitkan ekonomi Tanah Air dengan belanja pemerintah. Sementara itu, investasi tak bisa menyelamatkan perekonomian Indonesia saat ini.
 
"Kita tidak bisa mengharapkan lagi yang namanya investasi, itu pasti minus pertumbuhannya. Yang bisa diharapkan sekarang ini yaitu belanja pemerintah," tandasnya .(rnl)

Artikel Terkait