Nasional

Tempat Bagi Ratusan Ribu Karyawan Bekerja, Dirut PT JIEP Ingatkan Waspada Bahaya Radikalisme-Terorisme

Oleh : very - Jum'at, 01/10/2021 19:04 WIB

Direktur Utama PT JIEP, Landi Rizaldi Mangaweang. (Foto: Humas PT JIEP)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Mengambil momentum peringatan Hari Kesaktian Pancasila, manajemen PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT JIEP) mengadakan webinar yang bertajuk "Penanggulangan Bahaya Penyebaran Paham Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme Pada Lingkungan Kerja", pada Jumat (1/10).

Direktur Utama PT JIEP, Landi Rizaldi Mangaweang mengatakan salah satu tantangan nyata bagi keutuhan dan kesatuan bangsa ini adalah terorisme. Terorisme telah membuat kita saling curiga dan saling memusuhi. Terorisme juga telah mencabik ikatan persaudaraan dan nilai-nilai toleransi yang sejatinya menjadi kultur budaya bangsa ini. Ironisnya, faham-faham radikal-terorisme seperti ini berkembang di berbagai lapisan serta lingkungan masyarakat. Tak terkecuali, di lingkungan kerja.

“Kawasan Industri Pulogadung merupakan tempat bekerja bagi ratusan ribu karyawan yang tersebar di kurang lebih dari 500 perusahaan dengan berbagai bidang usaha, sangat rentan dengan sasaran penyebaran paham radikalisme baik melalui aktivitas keagamaan, aktivitas dalam komunitas-komunitas Olah raga atau hobby dan organisasi non formal lainnya bahkan dalam aktivitas operasional perusahaan,” ujarnya saat membuka Webinar.

“Saya berharap setiap pimpinan perusahaan di Kawasan JIEP ini harus tetap waspada dan selalu meningkatkan pengawasan pada aktivitas para pekerjanya,” tambah Landi.

Webinar tersebut menghadirkan para narasumber yaitu Kasatgas Foreign Terorrist Fighter Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Kombes Pol Dr Didik Novi Rahmanto, Direktur Nasional LPPDSDM BKRPMI, Ustadz Nanang Mubarok, dan Dosen Universitas Pancasila, Dr. Ricca Angraini Lee. Webinar tersebut juga dihadiri oleh Dewan Komisaris dan Direksi PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung serta para Pimpinan perusahaan di Kawasan  Industri Pulogadung, unsur Muspiko dan aparat keamanan baik di lingkungan Kecamatan Cakung, Kelurahan Jatinegara dan Rawaterate, dan anggota Apindo DPK Jakarta Timur dan pimpinan perusahaan/ tenant-tenant di Kawasan Industri Pulogadung (KIP).

(Peserta yang hadir dalam webinar bertajuk "Penanggulangan Bahaya Penyebaran Paham Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme Pada Lingkungan Kerja", pada Jumat (1/10).

Landi mengatakan, selain aksi kekerasan yang selalu dipertontonkan secara vulgar di depan publik, hal lain yang patut diwaspadai dari segala aktivitas yang berkaitan dengan terorisme ialah pengaruhnya yang dapat menginspirasi siapapun untuk melakukan kekerasan dan aksi teror di manapun berada.

Penggunaan agama sebagai topeng perjuangan politik mereka telah berhasil memperdaya dan meracuni pikiran masyarakat baik dengan iming-iming surga, misi suci, gaji besar maupun kegagahan di medan perang.

“Salah satu lingkungan sosial yang sering digunakan dalam penyebaran faham radikalisme adalah lingkungan pekerjaan. Ketidakpedulian pemegang kebijakan dan kurangnya pengetahuan masyarakat di lingkungan kerja menyebabkan proses radikalisasi berjalan tanpa kontrol dan pengawasan,” ujarnya.

Karena itulah, kata Landi, sejak dini para karyawan dan masyarakat secara umum harus dibekali pengetahuan tentang indikasi, gejala, dan langkah praktis dalam mencegah penyebaran paham dan ideologi radikal ini yang bisa menyasar kepada siapapun, bahkan tidak menutup kemungkinan karyawan perusahaan swasta bisa juga terpengaruh paham radikal tersebut.

Selaras dengan semangat pencegahan anti Radikalisme di lingkungan kerja tersebut, manajemen PT JIEP sangat berterima kasih dengan kehadiran 3 narasumber yang sangat expert di bidangnya masing-masing.

Dirut Landi berharap melalui Webinar ini seluruh partisipan dapat meningkatkan kewaspadaan dan membentengi diri dari pengaruh ajakan berbagai kelompok radikal.

“Adapun tujuan diadakannya Webinar ini ialah untuk memberikan penyadaran pada kita semua bahwa upaya menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI belum berakhir,” ujarnya.

Kehadiran seluruh peserta Webinar juga menjadi sangat strategis untuk membangun kekuatan bersama dalam mendeteksi dini, menangkal dan mencegah paham radikal terorisme tersebut. ***

Artikel Terkait