Nasional

KBRI Pakistan di Islamabad Gelar Malam Apresiasi untuk Pengusaha Pakistan

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 28/10/2021 08:56 WIB

Dubes RI untuk Pakistan, Adam M. Tugio bersama tamu kehormatan di antaranya Duta Besar negara-negara ASEAN yaitu Brunei Darusalam, Malaysia, Philipina, Thailand, Myanmar dan Vietnam yang tergabung dalam ASEAN Committee in Islamabad (ACI) dan para pelaku usaha Pakistan yang tergabung dalam Kamar dagang dan Industri dari kota Rawalpini dan Islamabad di farm house mewah milik Khalid Faruuq Qazi pada 27 Oktober 2021

Jakarta, INDONEWS.ID - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pakistan di Islamabad menggelar acara malam apresiasi pada 27 Oktober 2021 dengan mengundang kalangan komunitas bisnis dan friends of Indonesia dan ASEAN di Pakistan sebagai penghargaan atas kerjasama dalam mendukung tugas KBRI dalam meningkatkan kerja sama bilateral khususnya perdagangan dan investasi.

Kegiatan tersebut dikaitkan dengan peringatan HUT RI ke-76 dan peringatan HUT ASEAN ke-54 di Rawalpindi. Resepsi dihadiri para pelaku usaha Pakistan yang tergabung dalam Kamar dagang dan Industri dari kota Rawalpini dan Islamabad. Diantara mereka yang hadir adalah Duta Besar negara-negara ASEAN yaitu Brunei Darusalam, Malaysia, Philipina, Thailand, Myanmar  dan Vietnam yang tergabung dalam ASEAN Committee in Islamabad (ACI).

Acara yang berlangsung di farm house mewah milik  Khalid Faruuq Qazi, pengusaha Pakistan itu,  diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan Pakistan dan Hymne ASEAN, dilanjutkan pemotongan tumpeng kue Dubes RI untuk Pakistan, Adam M. Tugio bersama tamu kehormatan lainnya.

Acara juga menampilkan promosi budaya Indonesia dengan menampilkan penampilan Tari Nandak Ganjen,  Tari Topeng Ireng dan atraksi pencak silat serta mempromosikan kuliner dan video mengenai Indonesia dan ASEAN.   

Acara dihadiri tamu kehormatan, Muhamad Sualeh A. Farauqui, Federal Secretary of Commerce dan Presiden Islamabad Chamber of Commerce and Industry (ICCI), Muhammad Shakeel Munir, Presiden  Rawalpindi Chamber of Commerce and Industry (RCCI), Nadeem A. Rauf dan Presiden Pakistan-ASEAN Business Forum, Zafar Bahtawari serta komunitas bisnis dan “sahabat Indonesia” di Pakistan yang terdiri dari diplomat asing yang pernah bertugas di Indonesia.

Dalam sambutannya Dubes RI untuk Pakistan, Adam M. Tugio,  mengucapkan terima kasih yang tulus kepada tamu undangan dan disampaikan tujuan resepsi untuk memberikan apresiasi kepada pelaku usaha Pakistan atas kontribusi dan perannya  dalam meningkatkan hubungan investasi dan perdagangan antara Indonesia-Pakistan dan ASEAN-Pakistan. Meski dunia masih dilanda Pandemi Covid-19, jelasnya, hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia-Pakistan terus mengeliat dan menunjukkan kecenderungan positif.

Mantan Wakil Dubes RI di Inggeris ini mengungkapkan pengembangan kerjasama yang menguntungkan dan komprehensif ASEAN-Pakistan memiliki arti penting mengingat geo-ekonomi dan geo-strategis guna pembentukan aliansi regional baru.

Negara-negara ASEAN, lanjutnya, menginginkan kemitraan dengan Pakistan melalui usaha patungan dan peningkatan interaksi di bidang penelitian ilmiah, pendidikan, teknologi informasi, pertanian guna mempererat kerjasama ASEAN-Pakistan di masa depan.

Disampaikan pula beberapa strategi guna memperkuat kerjasama dengan negara-negara ASEAN antara lain kerjasama perdagangan dan investasi. Pakistan dapat memanfaatkan kerjasama dalam proyek China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) dengan negara-negara anggota ASEAN agar menjadikan Pakistan tidak hanya sebagai hub bagi Asia Tengah tetapi juga Tiongkok bagian barat.

Seperti negara-negara lain, Indonesia juga berkepentingan untuk menjajaki potensi kerja sama dalam rangka CPEC melalui penguatan kerja sama perdagangan di tingkat bilateral dengan negara-negara anggota ASEAN melalui pelibatan dengan para pelaku usaha termasuk Kadin Pakistan.

Terkait promosi hubungan bilateral RI-Pakistan, Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Islamabad, Syarief Shahabudin menyampaikan berbagai upaya telah dilakukan KBRI untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan  termasuk peningkatan ekspor dan diversifikasi produk Indonesia ke Pakistan.

Salah satu terobosan yang dilakukan adalah gandeng perusahaan E-Commerce Pakistan Gateway guna menggelar rangkaian Indonesia-Pakistan Virtual Trade Expo 2021. Keberhasilan pameran tersebut tercermin dari antusiasme perusahaan eksportir Indonesia yang mayoritas UKM.

Menurut pejabat yang akrab disapa Habib ini, perlunya kreatifitas di tengah pandemi COVID-19 agar  interaksi bisnis pelaku usaha Indonesia-Pakistan tetap terjaga. Diungkapkannya neraca perdagangan 2020 justru meningkat 8% dibanding 2019, mencapai USD 2,5 miliar dengan surplus untuk Indonesia USD 2,1 miliar atau meningkat 8% dari 2019 yang mencapai USD 2,3 miliar dengan surplus USD 1,9 miliar.

“Melihat antusiame banyaknya peserta Virtual Trade Expo 2021, hubungan kerja sama Indonesia-Pakistan diharapkan semakin solid khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan”, imbuh pejabat yang akan mutasi ke KBRI Warsawa, Polandia pada Januari tahun 2022 ini.   

Diungkapkan bahwa gagasan KBRI Islamabad mengundang dalam Indonesia-Pakistan Virtual EXPO 2021 berdampak positif, meski promosi ke luar negeri setahun terhenti akibat COVID-19, inisiatif KBRI Islamabad memungkinkan kegiatan ekonomi, berinteraksi dan bertransaksi dengan mitra calon importir Pakistan bisa terwujud.

Berbagai inovasi kegiatan pameran yang dilakukan KBRI merupakan kiat untuk mengulik peningkatan ekspor produk Indonesia ke Pakistan yang tercermin dari transaksi konkret antara pelaku usaha Indonesia dan Pakistan.

KBRI juga memanfaatkan teknologi dalam upaya peningkatan ekspor bekerjasama dengan CEO   E-commerce Pvt Ltd, Muhammad Uzair Nizam yang juga Co-founder #ecombri.com untuk memfasilitasi peningkatan perdagangan dengan menyederhanakan proses pengadaan untuk pembeli dan penjual melalui interaksi Online plus fisik dan akses informasi.

Kerjasama tersebut juga dimanfaatkan untuk mempromosikan perdagangan, pariwisata dan investasi di berbagai kota di Pakistan. Komunitas bisnis perlu melihat Indonesia dan Pakistan di luar hubungan bilateral karena mereka berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan ke masing-masing wilayah yang secara kolektif memiliki hampir 850 juta penduduk.

KBRI juga memanfaatkan acara dengan mengundang para pelaku usaha Pakistan untuk  menyampaikan kisah suksesnya dalam melakukan bisnis dengan Indonesia. Menurut Staf Ekonomi KBRI Islamabad, Muladi Mugheni, LC, LLM, salah satu importir utama Pakistan yang diundang untuk menyampaikan kisahnya adalah Sheikh Atif Ikram, Direktur Mujahid Group of Industries yang mengimpor berbagai produk Indonesia khususnya minyak sawit yang pada 2020 mencapai USD 255 juta.

“Atif Ikram akan diusulkan untuk menerima Primaduta Award untuk tahun mendatang,” ungkap pejabat yang akrab disapa Kyai dan juga menjabat sebagai Muhtasyhar PCINU Pakistan ini. 

Terkait dengan investasi Indonesia di Pakistan, Syarif mengatakan bahwa Apical Group merupakan perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Pakistan sejak 2017 senilai USD 50 Juta melalui joint ventures (JV) dengan Mujahid Group of Industries untuk pendirian ex-tank sales produk minyak sawit untuk lokal, dan MM Group of Companies, untuk pendirian oil refining, seed crushing, packing dan 36.000 tank terminals di Pelabuhan Qasim-Karachi.

Selain itu, PT. Indofood juga dalam proses pendirian pabrik Indomie di Special Economic Zone yang merupakancbagian dariproyek CPEC di Faisalabad dengan investasi USD 20 juta. Pabrik yang akan beroperasi pada akhir  2021 tersebut akan memproduksi 250 juta bungkus mie instan per-tahun untuk pasar Pakistan dan Asia Tengah. Jika investasi tersebut positif, Indomie juga berencana membangun pabrik baru dalam 5 tahun di Gwadar.

Terkait dengan hubungan ASEAN-Pakistan, menurut Minister Counsellor KBRI Islamabad, total perdagangan ASEAN-Pakistan yang hanya berkisar USD 7 miliar. ASEAN dengan populasi 650 juta, dan PDB USD 2,9 triliun atau ekonomi terbesar kelima di dunia membuka peluang bagi Pakistan untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN melalui negara-negara anggotanya. KBRI berupaya memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan di tingkat bilateral dengan negara-negara anggota ASEAN dengan melibatkan para pelaku usaha khususnya Kadinda di Pakistan.

Menurut Koordinator Politik KBRI Islamabad ini, pengembangkan kerjasama yang menguntungkan dan komprehensif antara ASEAN-Pakistan memiliki arti penting mengingat geo-ekonomi dan geo-strategis guna pembentukan aliansi regional baru. ASEAN juga dapat memanfaatkan Pakistan sebagai pintu gerbang untuk memasarkan produknya ke negara-negara Asia Tengah yang landlocked.

Pakistan juga berpotensi menjadi persimpangan jalan bagi negara-negara di Asia Selatan, Barat, dan Tengah. Negara-negara ASEAN, paparnya, perlu mewujudkan kemitraan dengan Pakistan melalui usaha patungan dan peningkatan interaksi di bidang penelitian ilmiah, pendidikan, IT, pertanian guna mempererat kerjasama ASEAN-Pakistan di masa depan.

Acara resepsi juga memperoleh komentar dari beberapa friends of Indonesia. Diantaranya,  Group Editor Daily National Herald Tribune (NHT) Riaz Ahmad Malik, MA, LLM, yang mengatakan upaya KBRI tidak hanya berperan dalam memperat hubungan kedua negara juga promosikan pariwisata. “This venture of the Ambassador will not only play a vital role in bringing the two brotherly countries closer to each other but definitely promote the tourism of his country to a great extent,” pesan pimpinan Koran Al-Akhbar tersebut.

Peningkatan hubungan kedua negara juga memperoleh perhatian dari Pengajar pada UVAS Business School and Broadcast Journalist, Dr. Ali Hamzah. Menurutnya dalam beberapa tahun terakhir hubungan Pakistan-India mengalami peningkatan dan penguatan.

“Pakistan menghargai pentingnya Indonesia dalam perspektif ekonomi khususnya terkait potensi pasar ASEAN, demikian pula Indonesia yang menyadari pentingnya Pakistan guna menghubungkan dengan ekonomi Republik Asia Tengah dan Cina Barat. Kedua negara bersaudara menyadari nilai persahabatan,” papar peneliti yang juga friend of Indonesia di Pakistan.

Upaya KBRI mempererat komunikasi antar para pengusaha memperoleh sambutan positif  dari Laraib Fatima Hassan, Eksekutif Komunikasi dan Koordinasi pada Center for Global & Strategic Studies, (CGSS). “Inisiasi koridor komunikasi sangat penting jaman sekarang. Inisiatif KBRI memberikan kontribusi bagi hubungan perdagangan, investasi dan kerjasama usaha antara Indonesia dan Pakistan” ujar wanita yang kerap membantu kegiatan KBRI. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Duta Besar Sanaullah, Secretary General of Association of Former Ambassadors, Pakistan  yang  menyambut baik acara malam apresiasi. “Upaya KBRI mempromosikan dan meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia-Pakistan dan Pakistan-ASEAN yang komprehensif patut diapresiasi,” ujar mantan Dubes Pakistan di Indonesia pada 2009-2013.

Hal yang sama dikatakan pemilik dan pimpinan redaksi koran Islamabad POST, DNA News Agency, Centreline Journal, Ansar Mahmood Bhatti, bahwa pelaksanaan resepsi KBRI bersama kedubes ASEAN guna memperkuat kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan Pakistan. Disarankan perlunya mempermudah urusan visa guna meningkatkan lalu lintas bagi kedua belah pihak.

ASEAN common visa system merupakan landmark yang memperkuat integrasi ASEAN. Jika fasilitas tersebut diberikan ke negara-negara lainnya seperti Pakistan tentunya akan meningkatkan hubungan bilateral pada jenjang yang lebih tinggi,” ujar wartawan senior yang dekat dengan KBRI ini.*

 

Artikel Terkait