Nasional

PWJ DKI Jakarta Gelar Webinar Ilmiah Bahas Gangguan Pendengaran dan Penglihatan pada Lansia

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 15/02/2022 16:25 WIB

Ketua Perkumpulan Werdatama Jaya Unit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Indrawati Hadi (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Perkumpulan Werdatama Jaya atau PWJ Unit Dinas Kesehatan DKI Jakarta kembali menggelar seminar online pada Selasa, (15/2/22) siang.

Webinar ilmiah bertajuk "Gangguan Pendengaran dan Penglihatan pada Lansia" itu digelar melalui aplikasi meeting zoom dan disiarkan secara live melalui Channel YouTuve PWJ DKI Jakarta.

Ketua Perkumpulan Werdatama Jaya Unit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Indrawati Hadi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para narasumber, para peserta serta semua pihak yang berkenan hadir dalam acara ini.

"Ini merupakan seminar ke-16 PWJ DKI Jakarta selama masa pandemi. Dalam webinar ke-1 hingga ke-15, kita banyak membahas terutama covid-19 tentang bagaiaman meningkatkan imun tubuh dan lain sebagainya," kata dokter Indrawati Hadi di sela-sela sambutannya, seperti dikutip Selasa (15/2/22).

Namun pada awal November 2021, lanjutnya, pihaknya melihat ada penurunan angka kasus covid-19, sehingga PWJ mulai berpikir untuk mencari topik yang perlu dibahas.

"Lalu kita melihat masalah pendengaran dan penglihatan terutama pada para lansia. Maka alhamdulillah kita mengadakan pertemuan pertama di 2022 ini dengan mengangkat tema masalah pendengaran dan penglihatan pada lansia," terang dokter Indrawati.

Ia mengatakan, melihat perkembangan covid-19, utamnya varian omicron, pihaknya akan kembali menggelar pertemuan membahas masalah seputar covid-19.

"Melihat perkembangan omicron, ke depan, kita mengupayakan pertemuan membahas masalah covid-19 pada lansia," beber Mantan Kepala Suku Dinas Jakarta Barat ini.

Pada kesempatan tersebut, Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran ini juga memaparkan agenda kegiatan yang digelar PWJ Unit Dinkes DKI Jakarta selama masa pandemi.

"Selain ada kelompok angklung yang tadi ditampilkan, juga ada seminar tanaman, vocal grup, ceramah ilmiah, pengajian, belajar bahasa Arab, juga kegiatan untuk agama Kristen-Katolik. Ada juga cerita bersambung. Bagi menyediakan kumpulan berita bagi kawan-kawan yang ingin update berita setiap harinya," bebernya.

Selain itu, tuturnya, pada awal 2021, PWJ DKI Jakarta telah mulai melakukan pendataan anggota. Saat ini, PWJ Unit Dinas Kesehatan DKI Jakarta berjumlah 959 orang.

"Sekarang kita sudah memilah-milah beberapa Koordinator Wilayah (Korwil). Dan masing-masing Korwil akan membentuk Koordinator Kecamatan," tambahnya.

Menurutnya, dengan adanya pendataan keanggotaan ini, para anggota akhirnya saling mengenal satu sama lain. Yang paling dirasakan, ungkapnya, adalah terbangunnya silaturahmi antara anggota.

"Alhamdulilah juga, hal ini memberikan kemudahan bagi para anggota untuk lebih peduli dan share jika terjadi sesuatu dengan anggota lainnya. Misalnya ketika membutuhkan ambulance, ke bandara atau rumah sakit dan lain-lain," imbuhnya.

Ia menambahkan, anggotanya juga aktif bergabung di Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi).

"Selain itu, juga ada kegiatan kesehatan olahraga yang kami ikuti setiap Selasa dan Sabtu tiap minggunya," tutupnya.

Hadir dalam webinar ini antara lain Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Widyastuti, MKM. Kemudian ada dr. Soekirman Soekin, SpTHT (K) M.Kes serta dr. Tri Rahayu, Sp.M dan Dr. dr. Rita Kusriastuti, M.Sc selaku Ketua Bidang Ilmiah PWJ Unit Kesehatan DKI Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Widyastuti, MKM. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pandemi belum berakhir. Jakarta sebagai titik epicentrum penyebaran covid-19 terus menunjukkan komitmennya dalam mengatasi pandemi ini dengan baik.

"Kita semua tentunya sudah sama-sama tahu bahwa pandemi belum selesai dan Jakarta sebagai titik epicentrum terus menunjukkan komitmennya untuk dengan sangat serius mengatasi pandemi ini dengan sangat baik," terangnya.

Hal ini, jelasnya, ditandai dengan berbagai strategi yang diambil Pemprov termasuk penguatan tracing, testing dan treatmen yang terus dilakukan dengan inovasi dan kreatifitas. Tujuannya untuk lebih memudahkan akses warga masyarakat terhadap layanan di area vaksin covid-19.

Namun, Widyastuti menggarisbawahi bahwa permasalahan yang dihadapi Pemprov DKI bukanlah covid-19 semata, namun ada beragam masalah kesehatan yang juga harus ditangani secara serius.

"Tapi tentunya kita sama-sama tahu bahwa masalah yang kita hadapi bukan semata-mata covid-19 saja, namun DKI Jakarta adalah provinsi dengan segala macam beban kesehatan multi burden deseases," katanya.

Salah satunya adalah Pengendalian Penyakit Menular(PPM). Penyakit ini, terangnya, menyumbang angka kesakitam dan kematian yang tinggi. Sehingga harus mendapat perhatian serius pemerintah.

"salah satunya adalah PPM (Pengendalian Penyakit Menular) yang juga harus mendapat perhatian yang cukup karena mempunyai sumbangan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Dan ini tentu menjadi beban ekonomi bagi pemerintah maupun masyakarakat," ungkapnya.

Pihaknya berharap para anggota PWJ DKI Jakarta yang merupakan tokoh yang sangat didengar di lingkungannya bahwa dua gangguan indra seperti penglihatan dan pendengaran ada upaya preventif yang sudah mulai dibereskan oleh pemerintah.

Upaya preventif ini bisa dideteksi sejak dini yakni sejak usia balita. Upaya ini masuk dalam program deteksi dini simulasi intervensi tumbuh kembang anak. Dimana dengan alat-alat sederhana dari Puskesmas, pihak Puskesmas sudah dibekali kemampuan untuk mendeteksi gangguan penglihatan dan pendengaran.

"Kami mengajak bapak ibu senior untuk bisa ikut menjadi motivator mengajak kerabat, tentangga dan lingkungannya untuk melakukan deteksi dini masalah gangguan indra penglihatan maupun pendengaran ini," katanya.*

Artikel Terkait