Sosok

Dosen Senior Asri Hadi Dihadiahi Buku "Burung Besi Monika" dari Pilot Wanita Monika Angreini

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 26/03/2022 21:33 WIB

Dosen senior Institut Pemerintahaan Dalam Negeri (IPDN) Drs. Asri Hadi, MA menerima hadiah buku dari pilot wanita hebat Monika Angreini.

Jakarta, INDONEWS.ID - Dosen senior Institut Pemerintahaan Dalam Negeri (IPDN) Drs. Asri Hadi, MA menerima hadiah buku dari pilot wanita hebat Monika Angreini.

Asri Hadi, yang merupakan Pemimpin Redaksi Media Indonews.id itu menuturkan dirinya dihadiahi buku berjudul "Burung Besi Monika" bermula ketika ia menghadiri penampilan Band The Playsets di Qi Lounge Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (26/2/22).

"Bermula ketika saya mendapat pesan singkat lewat WA yang berisi undangan kepada saya, selaku Pemred Indonews untuk menghadiri acara penampilan The Playsets Band siang tadi di Qi Lounge Hotel Sultan, Jakarta," kata Asri Hadi kepada redaksi, Sabtu (26/3/22) malam.

Dalam kesempatan itu, sosok yang juga menjabat sebagai Dewan Redaksi Bulir.id itu mengungkapkan bahwa dirinya diperkenalkan dengan seorang wanita hebat bernama Monika Anggreini. Monika, tambah Asri Hadi, merupakan Kapten Airbus 320 di Air Asia Indonesia.

"Saya diperkenalkan dengan wanita hebat Monika Anggreini Kapten Airbus 320 Wanita di AirAsia Indonesia. Saya dihadiahkan buku "Burung besi Monika" yang tulisannya sangat menarik," beber Asri Hadi.

Kapten pilot wanita Monika Anggreini, ungkap anggota Dewan Pembina Asosiasi Vendor Indonesia ini--sebagaimana dikutip dari data penulis buku "Burung Besi Monika, merupakan putri almarhum Kolonel AU Bambang Wiratmo. Bambang Wiratmo merupakan seorang perwira lulusan AAU tahun 1969.

"Kapten pilot wanita Monika Angreini adalah putri dari Alm. kolonel AU Bambang Wiratmo, perwira lulusan AAU 1969 dan ibunya Major WARA Susi Hanayati yang pernah tugas belajar dari AU ke Amerika," ujar Asri Hadi.

Monika, tutur Asri Hadi, sejak kecil hingga dewasa tinggal dan tumbuh di kompleks perumahaan Angkatan Udara di kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

"Hebatnya, sejak dari Sekolah Dasar (SD) hingga pendidikan tingkat SMA, Monika selalu masuk dalam rangking terbaik di kelasnya," imbuhnya.

Selain itu, sejak kecil hingga remaja, Monika juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan. Mulai dari belajar mengaji, pramuka, sepatu roda, drum band hingga belajar bahasa Inggris.

"Sejak kecil hingga remaja selalu aktif diberbagai kegiatan mulai dari belajar mengaji, pramuka, sepatu roda, drum band sampai belajar Bahasa Inggris," beber Asri Hadi.

Rupaya, pengurus di Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) itu menyimpulkan, hal inilah yang membuat seorang Monika kelak menjadi pribadi yang tangguh dan menjadi pilot hingga menjadi kapten pilot di AirAsia Indonesia.

"Monika adalah pilot pertama wanita di AirAsia Indonesia dan mempunyai ATPL (Airline Transport Pilot Licence). Dimana dari 3111 yang punya ATPL ini, ada 8 orang wanita, salah satunya Monika," urai Asri Hadi.

Monika merupakan angkatan ke-17 di Juanda Flying School (JFS) di Surabaya, sebuah tempat belajar terbang yang dikelola oleh swasta.

Monika diketahui melakukan terbang perdana solo pada 28 Oktober 1995. Ia juga pernah mengikuti kursus singkat di Swedia pada Oktober 1004 untuk simulator pesawat MD80.

"Monika pertama kali terbang solo pada tanggal 28 Oktober 1995. Ia pernah mengikuti kursus singkat di Swedia Oktober 204 untuk simulator pesawat MD 80," kata Asri Hadi.

"Monika menerbangkan pesawat baru dari pabriknya di Toulouse Perancis ke Jakarta bersama Capt. Didik Setiawan, Capt. Erriza Muslim dan Nico. Pada tanggal 9 Desember 2008 dari Toulouse-Sarjah-Kuala Lumpur Malaysia," tutup Asri Hadi.

Untuk diketahui, sebagaimana dimaklumi di masyarakat, dunia penerbangan dikenal luas sebagai dunianya kaum laki-laki.

Walau seiring kemajuan zaman, mulai banyak pilot perempuan, namun jumlahnya masih sedikit. Jangankan di Indonesia, di negara lain kondisinya tidak begitu jauh berbeda.

Burung Besi Monika, Kisah Pilot Perempuan dengan Semangat, Manhua & Manhwat Tiga Kali Lipat Pilot Pria berisi kisah perjuangan seorang perempuan muda menjadi seorang pilot. Kesulitan sering kali menghadang.

Kegagalan berkali-kali datang. Namun dengan seManga, Manhua & Manhwat yang tak pernah padam, sikap mental yang tahan banting, keinginan untuk terus belajar, serta doa orang tua, Monika berhasil menjadi pilot bahkan menyandang pangkat kapten di sebuah maskapai penerbangan.

Monika sudah bekerja AirAsia Indonesia dengan total jam terbang mencapai 9600 jam sejak Juli 2005 sampai dengan sekarang.

Ia menyelesaikan sekolah terbangnya di Juanda Flying School pada tahun 1996, kemudian melanjutkan sekolah terbang di Avindo Angkasa Pilot School tahun 1997. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti pada tahun 2002.

Memulai kariernya di dunia penerbangan September 2004 di Star Air sebagai First Officer dan di-training untuk mengambil rating pesawat MD 80`s di SAS (Scandinavian Airlines System), Stockholm, Swedia.

Menjadi pilot wanita pertama yang menerbangkan pesawat MD 80`s di Star Air. Terbang di Star Air selama sepuluh bulan sebelum bergabung dengan maskapai penerbangan AWair yang kemudian berubah nama menjadi AirAsia Indonesia.

Juli 2005 bergabung dengan maskapai berbiaya hemat AirAsia Indonesia sebagai First Officer dan menjadi pilot wanita pertama di AirAsia Indonesia, di-training untuk mengambil rating pesawat Boeing 737 series di GITC (Garuda Indonesia Training Center), Jakarta.

Kemudian pada saat AirAsia Indonesia menggunakan pesawat baru Airbus 320-200, di-training rating pesawat Airbus 320-200 di Asian Aviation Centre of Excellence (kerja sama antara AirAsia dan CAE), di Malaysia, pada April 2008.

Oktober 2008 ditugaskan bersama tim dari bagian operasi penerbangan untuk menerbangkan pesawat terbaru AirAsia Indonesia Airbus 320-200 yang kedua dari Toulouse, Prancis ke Indonesia.

Desember 2008 ditugaskan kembali bersama tim dari bagian operasi penerbangan untuk menerbangkan pesawat terbaru AirAsia Indonesia Airbus 320-200 yang ketiga dari Toulouse, Prancis ke Malaysia.

Menjadi Kapten Pilot Airbus 320-200 di AirAsia Indonesia mulai bulan Juli 2014. Pada 14 April 2016 mendapatkan Best Safety Reporter Award 2015 dari AirAsia Indonesia.

Menerbitkan buku dengan judul "Burung Besi Monika: Kisah Pilot Perempuan dengan Semangat Tiga Kali Lipat Pilot Pria" tahun 2016 bekerja sama dengan Gramedia Pustaka Utama.*

Artikel Terkait