Nasional

Netizen: Pasangan Anies-RR Tak Sekadar Memenangkan Pilpres

Oleh : very - Selasa, 22/11/2022 10:59 WIB

Rizal Ramli bersama Anies Baswedan. (Foto: Konfrontasi.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Hasil survei LPM Milenium beberapa waktu lalu (4/4) menyingkap kriteria tentang pemimpin Indonesia setelah Presiden Joko Widodo. Survei menyimpulkan bahwa kebanyakan rakyat mengingikan presiden yang mampu membereskan krisis ekonomi yang tengah melanda bangsa ini. 

Kriteria pemimpin yang paling tinggi dipilih rakyat adalah presiden yang memiliki kriteria yaitu paham dan mampu mengeluarkan Indonesia dari krisis ekonomi yang mencapai 89,8 persen. Itu berarti isu kesejahteraan dan perbaikan ekonomi masyarakat masih sangat tinggi dan diharapkan oleh sebagian besar masyarakat. 

Menjelang pemilu presiden pada 2024 mendatang, sudah banyak upaya untuk memasang-masangkan capres dan cawapres yang memenuhi pilihan dan harapan masyarakat tersebut.

Misalnya, saat ini sudah ada yang memasangkan Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan dengan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani. Selain itu, ada yang memasangkan Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Lain lagi, sejumlah kalangan memasangkan Anies Baswedan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa.

Namun memasangkan Anies Baswedan baik dengan Puan maupun dengan Prabowo Subiaanto tidak memenuhi keinginan tersebut. Pasalnya, pasangan capres dan cawapres sama-sama merupakan seorang politikus, dan bukan seorang ekonom.

Yang paling menarik, sejumlah kalangan, termasuk netizen, memasangkan Anies Baswedan dengan Rizal Ramli.

Hal tersebut mengingat buruknya ekonomi Indonesia. Saat ini terjadi ketidakadilan, kemiskinan dan pengangguran meluas. Karena itu berbagai kalangan menyarankan agar Anies Baswedan dipasangkan dengan ekonom senior DR Rizal Ramli.

“Daripada memasangkan Anies dengan Khofifah yang masih konsentrasi di urusan Provinsi Jawa Timur. Anies  dan RR bisa berbagi tugas untuk mengatasi tumpukan masalah ekonomi,  politik dan sosial yang mencekam bangsa Indonesia,” ujar seorang netizen.

Para netizen meminta agar Anies dan RR, sapaan Rizal Ramli, menjadi pasangan capres dan cawapres menimbang kompleksitas masalah ekonomi yang dialami Indonesia saat ini.

Seperti diketahui, mantan Menko Ekuin di era Presiden Gusdur ini dikenal warga NU di Jatim dan Jateng, apalagi mertua RR keluarga muslim Malang Jatim. RR juga anggota keluarga besar pesantren Pondok Gontor Ponorogo dan Pesantren Tebu Ireng Jombang.

"Dan khusus warga NU Jateng dan Jatim  paham betul bang  RR itu loyalisnya alm Gus Dur makanya beliau mau dan sanggup jadi Menko di kabinet alm Gus Dur. Kalau  warga Indonesia timur sebenarnya juga mengenal RR kok," ujar seorang netizen di twiter seperti dikutip Konfrontasi.com.

Seorang netizen lain, Muhammad Irfan Wahidi berceloteh bahwa pasangan Anies-Rizal Ramli merupakan pasangan yang tepat. Dia mengatakan, memasangkan Anies dan Rizal Ramli bukan hanya sekadar memenangkan pilpres, tapi bertujuan memenangkan bangsa dan negara.

“Nah ini baru mantap, tujuan bukan sekadar memenangkan pilpres tapi bagaimana membenahi negara ke depan untuk mengganti kerusakan dan mengejar waktu yang hilang 8 tahun terakhir ini,” ujar pemilik akun @irfanwahidi60 tersebut.

Seperti diketahui, mantan Menko Kemaritiman ini adalah seorang pejuang demokrasi dan keadilan sejak di bangku mahasiswa.

Baik di dalam maupun di luar pemerintahan, mantan Kepala Bulog ini adalah seorang yang melakukan perbaikan dan perubahan, misalnya terhadap UU BPJS, UU Desa, dan UU Wajib Belajar 6 Tahun.

 

 

‘Gali Lobang Tutup Jurang’

Beberapa waktu lalu, Rizal Ramli mengatakan bahwa Indonesia harus mewaspadai kejadian di Sri Lanka. Pasalnya, utang negara kita saat ini pun sudah sangat besar.

Seperti diketahui, salah satu faktor dominan krisis politik di Sri Lanka adalah karena gagalnya negara tersebut membayar utang hingga akhirnya kolaps.

“Untuk bayar bunganya aja masih pinjam. Itu bukan gali lobang tutup lobang, tapi gali lobang tutup jurang,” ujar Rizal Ramli dalam Talk Show bertajuk “Catatan Demokrasi” pada Selasa malam (12/7).

Rizal Ramli mengatakan, Indonesia misalnya harus membayar pokok utang sebesar Rp 400 triliun tahun ini, sedangkan untuk membayar bunga Rp 405 triliun sehingga totalnya mencapai Rp 805 triliun.

Karena itu, mantan Menko Kemaritiman itu merasa heran jika ada orang yang membandingkan utang Indonesia dengan Amerika Serikat atau Jepang. Menurut mereka, utang Indonesia masih terbilang aman.

“Itu perbandingan super ngawur. Karena AS bisa nyetak dolar berapa aja karena dia super power. Begitu hegemoni super power-nya sudah enggak ada ya kolaps. Jepang beda, sebagian besar utangnya dalam negeri, net asset dia yang menghasilkan devisa banyak sekali, kalau kita (Indonesia) negatif,” ujarnya.

 Bang RR – sapaan Rizal Ramli - menceritakan ketika memprediksi perekonomian nasional pada tahun 1997 silam, ia dihakimi dan dibantah habis-habiskan oleh pihak Bank Indonesia. Namun nyatanya, dan sejarah mencatat Indonesia kolaps pada 1998, terjadi krisis moneter hingga orde baru tumbang.

“Indonesia aman begini-begitu, nyatanya rontok, analisa kita yang bener. Apa dampaknya buat rakyat? Untuk membayar itu harus diterbitkan Surat Utang Negara (SUN) dengan yield 6,5 persen. Akibatnya apa? Akibatnya uang yang berlebih disedot oleh negara," ujarnya. ***

Artikel Terkait