Nasional

Bersama BNI, PNM Meriahkan Bazar UMKM dan Pasar Murah di Nias

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 10/01/2023 21:08 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama sejumlah BUMN seperti Ban Negera Indonesia (BNI) menyelenggarakan program Bakti BUMN untuk Gunungsitoli yang digelar di Taman Kota Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara, Sabtu (7/1/2023).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang berkunjung secara langsung mengajak masyarakat untuk mulai menyadari potensi ekonomi daerah. Terlebih, ekonomi daerah yang kuat merupakan pondasi bagi ekonomi nasional untuk melawan tantangan gonjang-ganjing ekonomi global.

“Saya cukup senang bahwa di Nias itu ada tiga potensi ekonomi yang bagus. Itu ada industri kelapa, kelautan dan perikanan, serta pariwisata. Jadi apa, jangan berpikir kejauhan. Pikirkan saja apa yang ada, yakni membangun ekonomi dalam negeri dengan membangun daerah,” imbuh Erick dalam keterangannya, akhir pekan lalu.

Secara terpisah, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, sebagai bank milik negara BNI berkomitmen untuk proaktif dalam mendukung terwujudnya ekonomi berkelanjutan melalui program-program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Menurutnya, 2023 merupakan tahun akselerasi ekonomi sehingga banyak potensi ekonomi masyarakat yang dapat meningkatkan kinerja lebih positif.

“Program ini diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui kolaborasi program TJSL antar BUMN. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut sehingga menjadi penyemangat bagi masyarakat,” ungkap dia.

Adapun, beberapa program tersebut adalah pasar murah yang difasilitasi oleh BNI, BRI, PNM, dan Bulog. Program lainnya adalah Festival UMKM yang difasilitasi oleh BNI dan BRI, sedangkan program bantuan alat kesehatan (alkes) disalurkan oleh Yayasan BUMN.

Dalam program pasar murah dibagikan 3.000 paket sembako yang disebar untuk masyarakat umum sebanyak 2.000 paket, 500 untuk nasabah PNM Mekaar, dan 500 untuk komunitas gereja. Isi paket sembako berupa beras premium, gula pasir, dan minyak goreng.

“Masyarakat bisa menebus sembako tersebut dengan sistem penukaran kupon seharga Rp 20.000 yang dibayar oleh masyarakat, sedangkan selisih harga sebesar Rp 80.000 disubsidi oleh BUMN,” pungkas Okki.

Artikel Terkait