Nasional

Rizal Ramli: Politik Uang dan Sembako Bisa Efektif dalam Masyarakat Miskin

Oleh : very - Rabu, 28/06/2023 17:42 WIB

Tokoh Pergerakan DR Rizal Ramli. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Mantan Menteri Koordinator Perekonomian dan Kuangan DR Rizal Ramli mengutarakan bahwa politik uang dan pemberian sembako menjelang pemilu bisa jadi efektif untuk mempengaruhi dan meraih simpati rakyat pemilih.

Politik uang dan pemberian sembako tersebut memang memungkinkan di saat sebagian besar rakyat kita dalam kondisi miskin. Mereka terpaksa menerima saja pemberian bantuan tersebut.

“Dengan 40% rakyat miskin, politik uang dalam pemberian sembako itu bisa efektif,” ujar tokoh pergerakan itu dalam akun Twitternya @RamliRizal yang dipantau di Jakarta, Rabu (28/6).

Namun, politik uang dan pemberian sembako tersebut, katanya, merupakan sebuah kecurangan dan penipuan yang justru semakin membuat rakyat akan semakin jatuh terperosok dalam lubang kemiskinan yang berkepanjangan.

 “(Politik uang dan pemberian sembako) itu kecurangan dan penipuan karena kebijakan ekonomi justru bikin rakyat semakin miskin,” katanya.

Karena itu, hal ini harus segera dihentikan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun Komisi Pemihan Umum (KPU). Jika tidak politik uang dan pemberian sembako tersebut hanya akan menjadi bom waktu yang menyengsarakan rakyat. “Bawaslu, KPU ngapain aja kalian?,” tulis Bang RR.

Sebelumnya, ekonom senior ini mengungkapkan bahwa ekonomi saat ini tidak sedang baik-baik saja.

Misalnya saat ini terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pengangguran meningkat, 40% rakyat miskin, dan terjadi perlambatan dalam bidang ekonomi.

Hal ini juga membuat masyarakat khususnya Gen Z menjadi cemas. Pasalnya, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi lebih sedikit.

Padahal, sebentar lagi bangsa Indonesia mengalami bonus demografi, karena jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar daripada jumlah penduduk dengan usia yang tidak produktif lagi. Karena itu, seharusnya bonus demografi tersebut bisa benar-benar menjadi “bonus” bukan beban demografi.

Namun, tokoh nasional itu mengatakan bahwa jalan menuju pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran tersebut masih ada. Hal itu baru bisa terjadi bila pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 10-12 persen.

“Ada jika pertumbuhan ekonomi Indonesia 10-12%, akan ada tambahan 4-5 juta pekerjaan baru, lebih tinggi dari 2,9 juta pencari kerja baru,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/6).

Pertanyaannya, apakah ekonomi negara ini bisa tumbuh 10-12 persen?

Mantan Menko Kemaritiman itu mengatakan optimistis Indonesia bisa mencapai angka pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut. “Bisa banget!,” ujarnya.

Mantan penasihat Fraksi ABRI di DPR/MPR RI ini mengatakan, kekayaan alam Indonesia sangat luar biasa. “Cuaca membantu, rakyat rajin, yang payah pemimpin-pemimpinnya, karena rata-rata KW2, Koplok, Korup dan Pembohong!,” kata Bang RR- sapaan Rizal Ramli. ***

Artikel Terkait