Nasional

Goenawan Mohamad: Saya Bertekad Mengalahkan dan Menggagalkan Sandiwara Ini

Oleh : very - Jum'at, 13/10/2023 21:54 WIB

Budayawan yang juga mantan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Goenawan Mohamad (GM). (Foto: TEMPO.co)

Jakarta, INDONEWS.ID - Budayawan yang juga mantan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Goenawan Mohamad (GM) merasa dibodohi oleh perilaku kekuasaan yang dipertontonkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Padahal, dalam pemilu sebelumnya, mas Gun - demikian Goenawan Muhamad disapa – memilih Jokowi. Bahkan, dia juga aktif bekerja memenangkan Jokowi.

“Saya dulu memilih Jokowi dan bekerja agar dia menang. Tapi kini saya merasa dibodohi,” tulis Goenawan dalam pesan WhatsApp yang diberi judul “Pesan WA saya kpd teman2” yang beredar luas hari ini, Jumat (13/10).

Sebagai budayawan, tentunya mas Gun tidak mentup mata terhadap apa yang terjadi di republik tercinta akhir-akhir ini. Dia menyaksikan bagaimana elit politik menggapai kekuasaan dengan cara-cara yang menghina kepatutan dan akal.

Mas Gun pastinya juga merasa resah menyaksikan generasi muda, anak dan cucunya, diwarisi kehidupan yang penuh culas, dan haus kuasa.

Penyair dan kolumnis ini pasti juga ikut gundah gulana terhadap rencana putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden. Pembacaan putusan uji materiil Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum atau UU Pemilu itu akan digelar pada Senin, 16 Oktober 2023 mendatang.

Penggugat meminta usia capres/cawapres diturunkan dari 40 tahun menjadi 35 tahun. Menurut para pengamat, keputusan itu nanti akan memuluskan langkah Gibran Rakabuming Raka – putra tertua Jokowi – untuk dicalonkan menjadi calon wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto.

“Jika nanti Prabowo-Gibran/Jokowi menang, kita dan generasi anak kita akan mewarisi kehidupan politik yg terbiasa culas, nepotisme yg menghina kepatutan, lembaga hukum yg melayani kekuasaan,” ujar Goenawan.

“Saya bertekad mengalahkan dan menggagalkan sandiwara ini,” tambahnya.

Mas Gun menambahkan, sebelumnya dirinya tidak ingin terlibat jauh dalam politik praktis. Dia hanya ingin melukis, menulis dan golput.

Namun, katanya, pertaruhan bangsa ini begitu besar dan berat. Karena itu, dirinya memutuskan untuk ikut melawan demi perbaikan.

“Tadinya saya mau pasif, hanya melukis dan menulis, golput.  Tapi yg dipertaruhkan pilpres 2024 begitu besar — sebuah tanahair, sejumlah nilai2 kebajikan, sebuah generasi baru yg berjuta-juta. Saya putuskan utk, dlm usia lanjut ini, ikut mereka yg melawan untuk perbaikan. Mudah2an teman2 bersama saya,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait