Nasional

Peringatan 44 Tahun Wafatnya Bung Hatta, Meneladani Tokoh Pendiri Bangsa

Oleh : rio apricianditho - Kamis, 14/03/2024 20:23 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Yayasan Bung Hatta memperingati 44 tahun wafatnya sang Proklamator, acara diisi dengan pameran koleksi pribadi Bung Hatta berupa foto dan surat pribadi. Tiga puteri sang Proklamator hadir dan mengenang sosok Bung Hatta sebagai ayah yang membesarkan mereka dengan pendidikan.

Peringatan 44 tahun tersebut digelar di makam Bung Hatta, di taman pemakaman umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Hadir beberapa tokoh dan keluarga besar Bung Hatta, hadir pula Pemred indonews.id, Asri Hadi selaku undangan menyaksikan pembukaan pameran peringatan wafatnya Bung Hatta.

Sebelum pameran dibuka, anak pertama pasangan Bung Hatta dan Rahmi Hatta, Meutia Hatta menyampaikan kenangan terhadap ayah tercinta. Dikatakan, peringatan ini guna mencari teladan dari para pendiri bangsa khususnya Bung Hatta, jiwa dan raganya hanya dituangkan untuk bangsa kita.

Menurutnya, kita pernah punya Dwi Tunggal terbaik di dunia, dan belum ada yang menyamai hingga saat ini. Meski kedua tokoh itu jarang berkomunikasi secara langsung, namun keduanya sama-sama memahami dan mereka berdua berjuang untuk kemerdekaan bangsa.

"Kata orang Wakil Presiden itu hanya ban serep, tapi tidak bagi Bung Hatta. Baik Bung Karno maupun Bung Hatta sama-sama memikirkan bangsa, Bung Hatta punya peran dalam mengisi kemerdekaan. Hanya ada dua yang membuat Bung Hatta bangga, pertama saat Proklamasi dan kedua saat Ratu Juliana menyerahkan kedaulatan bangsa ke Bung Hatta saat menjadi Perdana Menteri dan Wakil Presiden", ujarnya mengenang sang ayah.

Sementara saat pembukaan pameran, Hilda Hatta menjelaskan peristiwa yang ada di foto yang dipamerkan. Saat kurator menunjukan foto Hilda tengah di depan mesin tik, Hilda mengatakan, saat ia menempuh pendidikan di Australia ia sempat bekerja di KBRI, saat itu ia hendak mengirim surat untuk ayahnya.

Lalu diceritakan, ketika itu dirinya tak memiliki amplop dan ditawari staf KBRI untuk menggunakan amplop berlogo KBRI. Tanpa pikir panjang amplop tersebut ia gunakan lalu diikirim ke Jakarta. Bung Hatta selaku ayah senanh mendapat kabar dari puterinya namun ia juga marah karena puterinya menggunakan amplop berlogo KBRI.

"Itulah ayah saya, tak pernah mau menggunakan fasilitas negara. Saya ingat kata-kata beliau kalau masuk ke sini (rumah) harus jujur", ungkapnya mengenang foto tersebut.

Dari beberapa foto yang dipamerkan, ada dua foto yang biasa diletakan di meja kerja Bung Hatta, salah satunya adalah foto Bung Hatta bersama isteri dan ketiga puterinya. Menurut Meutia, foto itu diabadikan saat mereka melayat ke salah satu keluarga dekat yang tinggal di Bandung.

Pameran peringatan 44 tahun wafatnya Bung Hatta hanya berlangsung selama 3 hari dari 14 Maret hingga 16 Maret 2024 di TPU Tanah Kusir. Diharapkan dengan pameran ini, masyarakat yang datang meneladani Bung Hatta yang dikenal dengan kejujurannya, memikirkan nasib masyarakat dan tidak mementingkan diri sendiri.

Artikel Terkait