INDONEWS.ID

  • Jum'at, 22/01/2021 14:30 WIB
  • Menteri Suharso: Jurus Pemerintah Agar Bangkit dari Resesi Ekonomi Akibat Covid-19

  • Oleh :
    • very
Menteri Suharso: Jurus Pemerintah Agar Bangkit dari Resesi Ekonomi Akibat Covid-19
Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Dampak mewabahnya Covid-19 hampir dirasakan secara global khususnya dalam bidang ekonomi. Bukan hanya Indonesia, sebagian besar negara maju saat ini tengah berusaha untuk memulihkan perekonomian masing-masing. Kemunculan vaksin covid-19 seakan menjadi optimisme baru untuk mempercepat kebangkitan ekonomi.

Menteri Suharso mengharapakan semua pihak agar terus bekerjasama dan tetap optimistis menghadapi pandemi ini, karena indikator pemulihan ekonomi Indonesia sudah mulai terlihat. Di antaranya kinerja ekspor Indonesia yang terus meningkat selama 3 bulan terakhir dan stabilitas makro ekonomi tetap terjaga. Karena itu, dia berkayakinan investor terus meningkat.

Baca juga : Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan proses pemulihan ekonomi Indonesia akan didukung oleh pemulihan ekonomi global yang relatif cepat.

“Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi di Tahun 2021 sebesar 4,5-5,5%. Untuk mewujudkannya tentu memerlukan strategi khusus, salah satunya adalah keberlanjutan stimulus fiskal untuk penanganan covid-19,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dalam pidatonya yang berjudul Strategi Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial di Jakarta, Kamis (21/1).

Baca juga : Dampak Perang Iran-Israel Bagi Sejumlah Kebijakan di Dalam Negeri

Seperti dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Publik Kementerian PPN/Bappenas, dalam acara 11th Kompas100 CEO Forum yang diselenggarakan Kompas tersebut, Menteri Suharso menyampaikan strategi pemulihan ekonomi di Indonesia pada tahun 2021.

Pertama-tama, katanya, adalah dengan melakukan penanganan covid-19 yang lebih baik (vaksinasi, testing dan disiplin dalam 5M) serta pelaksanaan reformasi sistem kesehatan. Selanjutnya yaitu implementasi reformasi struktural, utamanya untuk menarik investasi, melalui UU Cipta Kerja dan pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF). 

Baca juga : Dampak Perang Global, Ini Tantangan Kebijakan Ekonomi ke Depan

Strategi selanjutnya yaitu dengan pemulihan investasi, industri dan pariwisata secara bertahap, terutama dalam mengembalikan jam kerja dan tingkat utilitasi produksi. Terakhir yaitu kerjasama antar Pemerintah, BI dan OJK dalam menjaga stabilitas makro.

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Wakil Menteri BUMN RI, Kepala BKPM RI dan Dirut Telkom Indonesia, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional juga menambahkan pembenahan sistem kesehatan akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian jangka pendek dan jangka panjang, yaitu untuk menciptakan lapangan kerja dan produktivitas. (Very)

Artikel Terkait
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Dampak Perang Iran-Israel Bagi Sejumlah Kebijakan di Dalam Negeri
Dampak Perang Global, Ini Tantangan Kebijakan Ekonomi ke Depan
Artikel Terkini
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Mendagri Ingatkan Pj. Gubernur Maluku Jaga Tingkat Inflasi
Mendagri Lantik Sadali Ie sebagai Pj. Gubernur Maluku
BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Raih Juara Dua "SPM Awards 2024", Pj Bupati Karanganyar: Tujuan Kami Bukan Penghargaan, Ini Hanya Bonus
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas