Bisnis

Menhub: Infrastruktur Yang Dikerjasamakan Proyek Visible

Oleh : very - Sabtu, 18/11/2017 23:19 WIB

Menhub Budi pada acara Forum Merdeka Barat 9 dengan tajuk “Amankan pembiayaan Infrastruktur Negara?” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Jumat (17/11). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa 30 infrastruktur transportasi yang dikerjasamakan dengan BUMN merupakan proyek yang visible sesuai klasifikasi dari Kementerian Keuangan dan Bappenas.

Ini disampaikan Menhub Budi pada acara Forum Merdeka Barat 9 dengan tajuk “Amankan pembiayaan Infrastruktur Negara?” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Jumat (17/11).

“Kalau proyek itu tidak visible harus dilakukan Kementerian bersangkutan. Namun apabila proyek itu visible maka dapat diberikan kepada BUMN. Hal ini agar dana APBN yang terbatas itu dapat menyelesaikan proyek-proyek di tempat lain yang membutuhkan,” jelas Menhub.

Budi Karya mengatakan, proyek-proyek yang dinilai cukup visible tersebut ditawarkan untuk dikelola BUMN, melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

“Saat ini diidentifikasi lebih  kurang 10 bandara dan 20 pelabuhan dengan jangka waktu kerjasama relatif  pendek dan terbatas yaitu 5, 10 atau 30 tahun.  Sehingga APBN untuk 30 proyek infrastruktur tersebut dapat dialihkan pada proyek yang lain. Angkanya bisa sampai Rp. 1 triliun dalam setahun yang dapat dialihkan,” urai Menhub.

Dengan dikelola BUMN, katanya, diharapkan pihak-pihak tersebut dapat berinvestasi dan pelayanan yang didapat masyarakat menjadi lebih baik. “Pengelolaannya pasti lebih profesional.  Dengan dikelola BUMN masyarakat akan mendapatkan layanan yang lebih baik karena kita wajibkan mereka untuk berinvestasi pada infrastruktur tersebut,” ujar Menhub.

Seperti diberitakan, ada sekitar 30 proyek infrastruktur transportasi yang akan dikerjasamakan dengan BUMN. Untuk bandara meliputi Labuan Bajo, Raden Inten, Sentani, Tarakan, Palu, Sabang, Sibolga, Bengkulu, Tanjung Pandan, Luwuk dan Banyuwangi. Sedangkan untuk pelabuhan yakni pelabuhan Probolinggo, Sintete, Bima, Waingapu, Tanjung wangi, Badas, Kalabahi, Tenau, Ende, Lembar, Monokwari, Bitung, Terntae, Pantoloan, Pare-pare, Kendari, Biak, Fak-fak, Sorong dan Merauke.

“Saat ini karena kita mulainya pertengahan tahun yang selesai dikerjasamakan baru empat. Tahun depan targetnya 30 proyek ini akan selesai dikerjasamakan,” pungkas Menhub. (Very)

 

 

Artikel Terkait