Politik

Dua Partai Besar Ini Bersaing Dapatkan TGB

Oleh : budisanten - Rabu, 25/07/2018 23:36 WIB

Setelah meninggalkan Partai Demokrat, TGB Muhammad Zainul Majdi diperebutkan Partai Nasdem dan PDIP dengan janji menjadi pengurus teras di kedua partai tersebut. (foto:dok)

Jakarta, INDONEWS.ID – Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGB Muhammad Zainul Majdi, resmi menanggalkan keanggotaan dari Partai Demokrat. Statusnya sebagai politikus tanpa partai lantas memicu persaingan antara Partai Nasdem dan PDIP.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya membuka pintu bagi TGB jika akan masuk menjadi kader partai berlogo Banteng. Begitu juga dengan Partai Nasdem yang mengaku sangat bahagia jika TGB memutuskan bergabung dengan mereka.

Namun Hasto mengakui bahwa proses transfer TGB tidak bisa berjalan mudah dan harus ada kesepakatan kedua belah pihak.

"Dalam konteks ini kami membuka pintu untuk beliau. Harus ada titik temu dari kedua belah pihak yang ingin bergabung," kata Hasto di DPP PDIP Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2018).

PDIP juga menawarkan TGB posisi pimpinan dalam tim pemenangan Jokowi pada Pilpres 2019. Selain itu, juga memastikan bahwa PDIP merupakan rumah bangsa sehingga siapapun yang ingin bergabung dengan partainya akan disambut baik dengan jalan dialog bersama. 

Secara terpisah, Ketua DPW Partai NasDem NTB, HM Amin mengapresiasi keputusan politik orang nomor satu di NTB itu. "TGB sangat dibanggakan oleh ketum kami Pak Surya Paloh. Nasdem sangat welcome kepada beliau untuk bergabung," katanya.

Sikap yang ditunjukkan Nasdem NTB ini merupakan hal yang wajar. Termasuk mengharapkan TGB bergabung dengan mereka. Mengingat, gerbong TGB telah lebih dahulu bergabung seperti kakak kandung TGB, H Syamsul Luthfi dan kakak iparnya H Khairul Rizal, serta orang-orang terdekatnya. 

Sosok TGB, dinilai sangat sesuai dengan visi dan misi Partai Nasdem. Bagi Amin, TGB layak menjadi Sekjen DPP Nasdem atau Wakil Ketua DPP Nasdem.

Apalagi namanya telah populer. Bahkan, menjadi pendamping Presiden Joko Widodo dan  paling pantas di antara kandidat lainnya. (ato)

Artikel Terkait