Metropolitan

Jakarta PSBB Lagi, Sejumlah Elit Politik Minta Anies Lengser

Oleh : Ronald - Kamis, 10/09/2020 18:05 WIB

Ruhut Sitompul (Foto : istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberlakukan kembali PSBB total di Jakarta dianggap tidak populer oleh beberapa pihak. 

Sebelumnya, Waketum Gerindra Arief Poyuono mendesak agar Anies Dinonaktifkan saja dari Gubernur DKI Jakarta, Kini Ruhut Sitompul juga menyampaikan desakan yang sama.

Mantan Politikus Partai Demokrat itu mengatakan bahwa Anies sudah tidak mampu lagi jadi Gubernur, bahkan Ruhut sampai mengatakan kalau diperlukan dibuatkan plt Gubernur di DKI Jakarta.

"Harus (turun tangan). Kalau perlu bikin Plt Gubernur. Anies sudah tidak mampu)," ujar Ruhut, Kamis (10/9/2020).

Ruhut pun mengaku memiliki argumentasi mengapa permintaannya itu dirasa sangat wajar. Dia mengatakan bahwa kini sebanyak 59 Negara telah memblokir alias menutup pintu masuk bagi para Warga Negara Indonesia untuk berkunjung ke negara mereka, dan pemblokiran ini menurut Ruhut disebabkan oleh Kebijakan Anies Baswedan. 

“Kalau enggak mau ke mana kita? Akhirnya kita kena sanksi 59 negara kan. Itu kan karena Jakarta. Untung mereka-mereka tetap tidak menutup investasi, tetap berinvestasi di Indonesia,” cetusnya.

Ruhut menilai bahwa kebijakan Anies kembali melakukan PSBB secara total adalah karena tindakan Anies sebelumnya yakni kemblai memberlakukan ganjil genap saat PSBB Transisi, akhirnya dengan kebijakan tersebut Lonjakan warga menggunakna transportasi umum pun meningkat.

"Iya (karena ganjil genap). Kan jelas tidak konsekuen. PSBB masa peralihan tetap semua diberlakukan seperti PSBB yang awal, termasuk tidak ada ganjil genap. Eh taunya ganjil genap dia kurangi (jalankan lagi). Itulah Fatal," tegasnya.

Tak hanya itu, Politikus yang populer dengan sebutan Siraja minyak dari Medan itu juga membeberkan tentang kebijakan Pemprov DKI yang kembali membuka kawasan Car Free Day walau belakangan ini disebut disiasati dengan program lain yang bernama Bicycle Free Day.

Menurut Ruhut, itu hanya membuat masyarakat menjadi konsumerisme orang-orang jadi beli sepeda sementara rakyat sedang susah.

"Car Free day itu fatal walaupun malu-malu kucing sekarang dia tutupi. Dia ganti dengan bicyle free day. Itu konsumerisme. Orang jadi beli sepeda, rakyat susah kok. Ini Anies memang enggak ada mampunya jadi Gubernur DKI," ujarnya.

"Karena itu, jujur saja saya sudah kebayang kalau dia jadi gubernur. Engga salah zaman Pak Jokowi dia dipecat jadi menteri pendidikan," tandasnya.

Tak hanya luhut, Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewi Tanjung juga membuat pernyataan kontroversial di Twitter. Dia menyebut Gubernur Anies Baswedan harus siap-siap lengser.

Pernyataan itu disampaikan Dewi untuk menyoroti langkah Gubernur Anies Baswedan yang kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti awal wabah masuk ke ke Ibu Kota. Menurut Dewi, kebijakan PSBB akan membuat masyarakat semakin susah di tengah pandemi Covid-19.

"DKI PSBB lagi.. Siap-siap Anis Baswedan LENGSER, Masyarakat sudah susah nyari uang buat makan susah di tengah penyebaran Covid-19, Anis dulu berjanji akan memberikan bantuan ternyata OMDO faktanya hanya beberapa wilayah dan itupun tidak sesuai yang dijanjikan dan di ucapkan ke AA gym," kata Dewi Tanjunggu menggunakan akun @DTanjung15, Kamis (10/9/2020).

Hanya saja tidak seperti Ruhut Sitompul, Dewi Tanjung tidak menjelaskan secara detail terkait janji Gubernur Anies memberikan bantuan. Begitu juga dengan fakta-fakta yang dimaksudnya. (rnl)

Artikel Terkait