Nasional

Penanganan COVID-19, Bali Patuh pada Arahan Pemerintah Pusat Termasuk Cegah Kerumunan

Oleh : very - Senin, 21/12/2020 10:37 WIB

Konsultasi Publik Kemitraan Pemerintah dengan Masyarakat Sipil dalam Pencegahan Penularan COVID-19 Serta Pemulihan Ekonomi Nasional di Daerah, pada Senin (21/12/2020). (Foto: Ist)

Denpasar, INDONEWS.ID -- Pemerintah Provinsi Bali sepakat dan patuh pada arahan pimpinan nasional dalam upaya pencegahan dan penularan COVID-19 serta upaya pemulihan ekonomi atas dampak COVID-19. Bali juga sepakat bahwa bahaya COVID-19 sangat nyata pada sisi lain perekonomian masyarakat juga harus diselamatkan.

Hal ini dikatakan oleh Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster dalam pidato kunci yang dibawakan oleh Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, ketika membuka Konsultasi Publik Kemitraan Pemerintah dengan Masyarakat Sipil dalam Pencegahan Penularan COVID-19 Serta Pemulihan Ekonomi Nasional di Daerah, pada Senin (21/12/2020). Konsultasi publik ini dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri bekerjasama dengan Pemprov Bali, Ford Foundation, INFID dan MDN News.

"COVID-19 belum dapat dikendalikan sepenuhnya, bahayanya masih sangat nyata, sementara perekonomian juga harus diselamatkan," katanya seperti dikutip dari siaran pers.

Untuk itu Wagub menekankan dua hal. Pertama, pemerintah daerah harus terus meningkatkan kemampuan pengendalian kasus melalui 3T, yaitu Tracing, Testing dan Treatment.

Kedua, untuk penyelamatan kesejahteraan masyarakat maka adaptasi menjadi keniscayaan. Masyarakat harus tetap produktif di masa pandemi dengan cara-cara baru.

"Kami menyebut adaptasi kebiasaan baru itu dengan tatanan Bali Era Baru dimana masyarakat Bali tetap produktif dengan kesadaran protokol kesehatan," kata dia.

Ia menambahkan konsultasi publik seperti yang diselenggarakan di Bali perlu diapresiasi. Perubahan besar menuju suatu kebiasaan baru, lanjut dia, memerlukan sumber daya yang besar.

"Manakala butuh sumber daya besar maka sinergitas, kolaborasi, kerjasama dan dukungan semua pihak sangat penting," kata dia,

Kemitraan yang bersinergi, katanya, niscaya akan membuat upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional lebih efisien dan efektif.

Sementara itu Direktur Jenderal Administasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA, yang menyampaikan pidato kunci mewakili Mendagri, mengatakan bahwa kini pemerintah sedang menggencarkan kampanye 4M, sebagai lanjutan dari kampaye 3 M dalam pencegahan penularan COVID-19,

Yang dimaksud 4 M adalah, pertama, memakai masker dengan benar, kedua, menjaga jarak, ketiga, mencuci tangan secara rutin dengan sabun atau disinfektan perorangan, dan keempat, menghindari kerumunan.

"Kita sering ingat 3 M, tetapi lupa M yang keempat, yaitu menghindari kerumunan," kata Safrizal ZA.

Dalam konsultasi publik hari ini, selain dibuka oleh Wakil Gubernur Bali, juga diisi dengan pidato kunci dari Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Dirjen Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA, dan paparan kunci Menkop UMKM, Teten Masduki.

Pembicara lainnya adalah Budi Gunadi Sadikin, Ketua Satgas PEN/Wakil Menteri BUMN, Kastorius Sinaga, Stafsus Mendagri bidang Politik dan Media, Ikak G. Patriastomo, Deputi Hukum dan Penyelesaian Sanggah LKPP, Agus Susanto, Direktur Utama BPJS, Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi IV Kemenko Perekonomian bidang EKonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM, dan Sugeng Bahagijo, Direktur Eksekutif INFID. (Very)

Artikel Terkait