Nasional

Stop John Bull All England

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 18/03/2021 15:01 WIB

Karikatur yang menggambarkan hegemoni AS Inggris sebagai kolonialis imperialis sejak abad XVII hingga XX dan atlet putri Turki Neslihan Yigit yang satu penerbangan dengan tim Indonesia dari Istanbul ke Birmingham tetap diizinkan ikut All England

Oleh: Christianto Wibisono, Pemulis Buku Kencan Dinasti Menteng dan pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia

Opini, INDONEWS.ID - John Bull mewakili Inggris Raya yang membully seluruh dunia, sedang Uncle Sam menjadi paman meragkap Godfaher dan sheriff yang mengklaim posisi polisi dunia yang kemudian juga harus mengakui kekalahan di Korea dan Vietnam.

Sisa imperialism yang masih nyata adalah system lalu lintas jalur kiri dan setir kanan berawal dari Inggris Raya.

Sekarang seluruh dunia kecuali sekodi negara masih ikut jalur kiri setir kanan di antaranya Indonesia dan Jepang.

AS, RRT dan Rusia dan seluruh Amerika Latin sama dengan Eropa ada di jalur kanan setir kiri, Mungkin sekarang mumpung sentiment anti Inggris sedang memuncak gara-gara John Bull melarang atlet bulu tangkis Indonesia ikut turnamen All England alasan terpapar Covid-19.

Padahal seorang atlet Turki Neslihan Yigit ada dalam satu penerbangan Bersama kontingen Indonesia dari Istanbul ke Birmingham, diizikan tetap ikut karena sudah ditest negative.

Atlet Indonesia juga sudah ditest negative, tapi tetap dilarang ikut. Maka protes netizen menjebol website WBF yang dianggap melakukan diskriminasi rasial.

Mungkin kita harus menghentikan pemujaan terhadap All England. Sebab yang pernah jadi juara 8 kali adalah Rudy Hartono. Jadi turnamen tanpa Indonesia sama saja dengan Misa di Roma tanpa paus, biar saja mereka bikin lomba tapi juaranya tidak ikut.

Kita juga ikut mengubah system lalu lintas jalur kiri pindah ke kanan yang berlaku di seluruh dunia kecuali sisa imperium kolonialis Inggris, India, Australia dan Afrika Selatan.

Indonesia sudah mencatatkan 48 gelar, yang terdiri dari 14 tunggal putra, 4 tunggal putri, 20 ganda putra, 2 ganda putri, dan 6 gelar di sektor ganda campuran.

Rudy Hartono menjadi legenda Indonesia yang meraih 8 gelar di sektor tunggal putra.*

Artikel Terkait