Opini

Siapapun Presiden 2024, Kita Perlu "The Expandables"

Oleh : very - Rabu, 03/05/2023 09:16 WIB

Jon A. Masli, MBA, adalah Diaspora USA dan Corporate Advisor. (Foto: RMOL)

Oleh: Jon A. Masli, MBA*)

Los Angeles, INDONEWS.ID - Anda tahu itu film The Expendables, tim jagoan pimpinan Sylvester Stallone, dengan para pendekar action starnya Jason Statham, Bruce Willis,  Arnold Schwarzenegger, Jet Li,  Dolph Lundgren, Jean Claude Van Damn dll. Film  action Hollywood ini menampilkan tokoh-tokoh tadi dengan misi membasmi kelaliman tokoh-tokoh penjahat dunia.

Sekarang kondisi ekonomi Indonesia masih belum pulih betul, walau pertumbuhan ekonomi autopilotnya masih bertengger di 5.31%. Itupun termasuk beruntung, karena pertumbuhan itu sudah terdongkrak oleh harga komoditi yang menguat selama ini, sehingga neraca perdagangan kita membaik.

Namun tidak dapat kita pungkiri bahwa selama 7 tahun ini angka kemiskinan masih  cenderung naik, belum teratasi, demikian juga ketimpangan distribusi pendapatan  kian menjadi jadi. Inflasipun naik terus sehingga mendorong pemerintah melakukan kebijakan moneter ketat menaikkan suku bunga sampai 5,5% seperti the Fed di AS, untuk mengendalikan inflasi. Sayang dampak ini mengimbas sektor manufaktur kita yang semakin kurang berdaya menyerap tenaga kerja karena ketika daya beli konsumen menurun, sektor produksipun ikut terdampak. Jadi domino effectnya ke pengangguran yang bertambah.

Kondisi ini terefleksi oleh survei LSI di bulan Februari 2023, dimana masyarakat menilai kondisi ekonomi kita memang masih buruk walau sudah banyak proyek-proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah Jokowi.

Sayangnya pembangunan jalan-jalan tol yang berbayar, bandara-bandara, dan pelabuhan- pelabuhan ini sebagian besar memakai dana APBN yang masif sumber pendanaannya dari pinjaman komersial. Padahal proyek-proyek infrastruktur itu sebagian besar non produktif, walau berbayar seperti jalan-jalan tol.

Tidak heran bila PT. Waskita Karya terpaksa harus melego jalan-jalan tol yang mereka bangun selama ini untuk membayar hutang.

Ada dua faktor biang kerok yang  berkontribusi menciptakan masalah kondisi ekonomi kita yang kurang baik ini, yaitu korupsi yang sangat masif dan perbuatan  pelanggaran etika conflict of interest oleh oknum-oknum penguasa lalim dengan leluasa. Setiap hari kita terbiasa melihat berbagai kasus korupsi, pelanggaran etika dan GCG oleh oknum-oknum penguasa tanpa merasa malu atau bersalah. Padahal mereka jugalah  yang selalu mendengungkan GCG disemua institusi pemerintahan. Lebih miris lagi, celah ini dengan mudah dimanfaatkan oleh oligarki yang selalu berkepentingan.

Hal ini memperburuk tatanan ekonomi yang kondisinya memang semakin sulit. Dan last but not least, masalah hutang kita yang mendekati Rp 8000 triliun itu membebani rakyat, termasuk anak cucu kita. Akibatnya tekanan ekonomi yang rakyat rasakan akhir-akhir ini bertambah mengenaskan.

(Ekonom senior DR Rizal Ramli (tengah) bersama Anthony Budiawan (kanan). (Foto: Ist)

Pak Mahfud MD juga mengakui bahwa korupsi terjadi dimana mana. Kasus Sambo dan temuan Rp349 triliun kasus  pencucian uang di Kemenkeu menjadi bukti nyata faktor tata kelola pelanggaran GCG yang serius, tidak adanya etika pemahaman Conflict of Interest yang menyuburkan korupsi oleh oknum-oknum penguasa lalim tadi. Tim ekonomi kabinet terkesan ikut politik kegiatan  nyapres sana sini. Demikian juga oknum-oknum DPR.

Bertahun-tahun tiada kebijakan ekonomi breakthrough/ terobosan karena para pejabat sibuk berpolitik. Mereka seakan lupa amanah dan sumpah jabatan diatas Al Qur`an dan Alkitab. Inilah yang  menjadi penyebab masalah keterpurukan ekonomi sekarang ini. 

Pemerintahan Jokowipun belum dapat menuntaskan masalah ini walau sudah ada Polri, KPK , BPK dan Kejaksaan yang juga kerap melakukan pelanggaran etika tata kelola. Para oknum penguasa lalim itu masih dengan leluasa beraksi. Mereka sulit sekali dibasmi.

Dalam kaitan inilah siapapun pemimpin RI 2024 nanti, Indonesia butuh “The Expendables” pimpinan begawan ekonomi Rizal Ramli dan para patriot-patriot ekonomi seperti Faisal Basri, Ichsanodin Noorsy, Anthony Budiawan, dan Mahfud MD dll memerangi kelaliman yang menyengsarakan rakyat selama ini,  membenahi ekonomi Indonesia. ***

*) Jon A. Masli, MBA, adalah Diaspora USA dan Corporate Advisor

 

Artikel Terkait