Nasional

Tingkatkan Literasi Sejak Dini, SiDu dan Majalah CIA Gelar Lomba Menulis Tangan

Oleh : very - Rabu, 24/05/2023 16:48 WIB

Acara kick-off “Ayo Menulis” yang diselenggarakan di SDN Benhil 05 Pagi, Jakarta Pusat. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID  - Sinar Dunia (SiDU) yang merupakan merek unggulan Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas, kembali menggelar program “Ayo Menulis”.

Ayo Menulis merupakan inisiatif SiDU yang telah berjalan sejak 2017. Pada 2023 ini, SiDU berkolaborasi dengan Majalah CIA (Cahaya Inspirasi Anak) untuk mewujudkan gerakan edukasi melalui kegiatan pelatihan dan lomba menulis.

Kegiatan ini akan diikuti oleh 500 sekolah dasar yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Bali, hingga NTT.

Target peserta lomba yang akan berlangsung sampai bulan Juni 2023 ini mencapai 5.000. Dan sebanyak 51 tulisan terpilih akan diterbitkan dalam bentuk buku.

Rangkaian program Ayo Menulis ini diawali dengan kegiatan Lomba Menulis Nasional dengan tema “Harta Karun Indonesia”. Kegiatan ini berlangsung hingga 22 Juni 2023 menyasar siswa kelas 3, 4 dan 5 SD di seluruh Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan literasi anak usia dini.

Acara kick-off “Ayo Menulis” ini diselenggarakan di SDN Benhil 05 Pagi, Jakarta yang dihadiri oleh Dr. Sugiyanto, S.IP. selaku Widyaprada Ahli Madya Direktorat SD Kemdikbudristek RI, Domestic Business Head Stationery Business Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Adi Kurniawan, artis sekaligus pemerhati pendidikan keluarga, Shahnaz Haque, Kepala SD Negeri Benhil 05 Pagi Jakarta Pusat Siti Badriyah, Founder Majalah CIA Stefanie Augustin, dan para siswa SD Negeri Benhil 05 Pagi, Jakarta Pusat.

Sugiyanto menekankan pentingnya menulis tangan sejak dini. Selain bermanfaat untuk perkembangan otak dan keterampilan anak, menulis dengan tangan juga berdampak pada pertumbuhan mental secara keseluruhan.

Menulis dengan tangan, katanya, bukan hanya membantu mereka memahami informasi lebih baik, tetapi juga mendukung perkembangan keterampilan motorik dan sosial anak.

"Saat ini anak-anak memang lebih suka menggunakan gadget. Saya mendukung ada kegiatan menulis dengan tangan sejak dini. Bisa melatih mereka untuk lebih fokus dalam segi kognitif. Jadi menulis dengan tangan bisa kita simpulkan bahwa sebagai aktivitas fisik yang menyenangkan," ujarnya di lokasi acara.

Dia mengatakan, pasca pandemi merupakan masa yang menantang bagi dunia pendidikan dasar. Perubahan pola perilaku dan gangguan pada keterampilan motorik anak menjadi tantangan tersendiri.

“Karena itu, menghidupkan kembali kebiasaan menulis dengan tangan adalah salah satu upaya yang dilakukan SiDU untuk membantu Generasi Z kembali mengasah keterampilan motorik dan kognitif mereka,” ujarnya.

Adi Kurniawan mengatakan acara tersebut digelar untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi khususnya kemampuan menulis sejak dini.

"Kami sangat mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan literasi khususnya kemampuan menulis sejak dini. Kami percaya bahwa menulis dengan tangan adalah keterampilan penting dan dasar yang harus dikuasai oleh anak-anak. SiDU selain menyediakan produk, SiDU juga berkomitmen untuk menyediakan berbagai kegiatan pelatihan atau lomba menulis dengan tujuan agar menulis dengan tangan menjadi kegiatan yang menyenangkan," ujarnya.

Program ini juga digelar untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak-anak Indonesia.

 

Menulis Tangan Penting untuk Generasi Z

Shahnaz Haque mengatakan, program Ayo Menulis merupakan upaya untuk menumbuhkan kembali minat anak-anak menulis dengan tangan. Dia menilai bahwa menulis tangan bukan hanya bermanfaat bagi perkembangan otak, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental anak-anak Generasi Z.

Namun, upaya menghidupkan kembali kebiasaan menulis dengan tangan tentu bukanlah tugas yang mudah. Seperti yang dituturkan oleh Kepala SD Negeri Benhil 05 Pagi Jakarta Pusat Siti Badriyah, bahwa tantangan terbesar ada pada guru.

"Pasca dua tahun pandemi, guru-guru harus bekerja ekstra untuk membiasakan anak-anak kembali menulis dengan tangan. Kendati demikian, semua upaya tersebut dilakukan dengan harapan besar untuk memajukan literasi di kalangan siswa," ungkapnya.

Founder Majalah CIA Stefanie Augustin menambahkan bahwa, membaca dan menulis dengan tangan adalah hak dasar anak-anak dan merupakan cara yang efektif untuk membangun kemampuan penting lainnya.

Kegiatan menulis ini rencananya akan dicatat dalam Rekor MURI sebagai Peserta Terbanyak Lomba Tingkat Nasional Menulis Tangan.

Di era pembelajaran jarak jauh, kebiasaan anak untuk menulis di atas kertas dengan tangan mulai tergerus. Mereka lebih terbiasa mengetik di gawai. Padahal, menulis dengan tangan adalah kecakapan dasar yang sangat penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan anak, terutama untuk perkembangan otak dan daya ingat. Kecakapan ini bahkan dapat memperkuat tumbuhnya kecakapan yang lain.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Jurnal Psychological Science oleh Johns Hopkins University (JHU), disebutkan bahwa menulis dengan tangan dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak dan memperbaiki motorik-perseptual mereka.

Hal ini berdampak pada perkembangan literasi dan numerasi anak menjadi lebih cepat. Menulis dengan tangan justru lebih efektif daripada mengetik pada keyboard atau menonton video. Pernyataan tersebut merupakan hasil penelitian Wiley & Rapp pada 29 Juni 2021.

Robert Vallet (1969) dalam teori Embodied Cognitive Development (ECD) pun menekankan hal serupa yaitu kemampuan berpikir atau kognitif berasal dari aktivitas sensori-motorik. Ketika tangan bekerja dengan alat tulis, otak pun mengikuti. Menulis dengan tangan menjadi cara efektif untuk membuat anak lebih fokus, kreatif, dan mempertajam kemampuan daya ingat mereka. ***

 

Artikel Terkait